Istilah doping sering disamakan dengan obat penambah tenaga/stimulan agar seseorang merasa fit dan tidak lelah walaupun sedang bekerja keras. Doping adalah istilah yang populer dalam dunia olahraga. Doping merupakan penggunaan obat-obatan tertentu untuk meningkatkan performance dalam berolah raga. Akan tetapi, kini istilah doping tidak hanya terkait dengan olahragawan atau atlet saja, tetapi sudah marak digunakan oleh masyarakat luas, khususnya para pekerja keras.

Ternyata tak hanya atlet yang butuh performa sempurna. Semua orang membutuhkannya. Karenanya tak heran bila kita sering menjumpai pengguna obat-obatan tertentu untuk doping bukan hanya dari kalangan olahragawan. Artis, bahkan hingga sopir pun acapkali berurusan dengan pihak yang berwajib karena mengonsumsi obat tertentu agar staminanya tetap terjaga selama menjalankan aktivitas pekerjaan yang memang membutuhkan tenaga ekstra tersebut.

Siapa yang tidak ingin selalu tampil fit, energik, dan tak terlihat lelah? Saya rasa semua orang menginginkannya. Saya punya beberapa cerita seputar doping ini. Salah satu tetangga saya adalah petani yang tangguh. Ketangguhannya itu diperlihatkan dari ritme kerjanya yang luar biasa. Pagi, setelah Subuh sudah berangkat ke sawah. Ia baru pulang setelah asar. Ritme kerja itu dilakukannya setiap hari. Sampai suatu hari, saya dengan ia masuk rumah sakit dan beberapa hari kemudian meninggal. Setelah diperiksa, ternyata jantungnya tidak kuat karena terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi.

Adalagi seorang teman yang menjadi sopir bus malam. Pekerjaan sebagai sopir bus malam tentu sangat berat. Di saat orang lain sedang tidur, ia harus bekerja. Malam menjadi siang, dan siang menjadi malam. Untuk menambah kebugaran tubuhnya, ia mengonsumsi jenis multivitamin tertentu. Tujuannya agar tidak lelah selama menyopir. Itu juga bisa dimaklumi.

Nah, ternyata, tanpa sadar, sayapun juga pernah mengonsumsi multivitamin tertentu agar daya tahan tubuh saya tetap terjaga dan tak mudah lelah. Saya minum multivitamin itu untuk beberapa lama. Memang, rasanya tubuh menjadi lebih segar dan tidak mudah capai. Akan tetapi, lama kelamaan saya berpikir, “Amankah obat yang saya gunakan?”

Sampai suatu ketika, saya membaca artikel tentang kesehatan. DI situ dipaparkan hidup sehat ala Rasulullah. Ada empat jenis makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita dan tentunya aman untuk dikonsumsi. Keempat makanan itu adalah kurma, madu, habatussauda (jinten hitam), dan minyak zaitun. Itu dari versi artikel yang saya baca.

Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengganti multivitamin yang berbahan kimia dengan minimal salah satu dari keempat jenis makanan tersebut. Kini, setelah hampir setahun saya rutin mengonsumsi habatussauda, minyak zaitun, atau madu. Untuk kurma, saya belum rutin mengonsumsinya. alhamdulillah, manfaatnya sangat terasa. Tubuh semakin terjaga daya tahannya dan tidak mudah lelah.

Bukankah itu memang telah termaktub dalam hadis dan Alquran? Secara khusus Allah menjelaskan manfaat madu secar tersirat dalam surat An Nahl:69. Dalam Q.S. An-Naba’ ayat 10-11 Allah juga telah mengatur pola hidup kita agar selalu sehat, ”Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”

Pernah saya ditanya teman, “Kok tidak mudah lelah, pakai doping apa?” Saya tersenyum kemudian saya jawab dengan mantap,” Yang pasti, bukan sembarang doping…,”