Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web

Fenomena 'Jaga Jarak' di Masa Pandemi Korona

Warga dunia berduka sejak virus korona menyebar dan menjadi sebuah pandemi. Corona virus (virus korona) atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut covid-19. Virus korona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti golongan usia lanjut (lansia), orang dewasa, anak-anak, bayi, termasuk ibu hamil dan menyusui.

Pada 30 Agustus 2020, Kompas.com menyebutkan bahwa kasus virus korona telah mencapai angka 25 juta. Telah terjadi lebih dari 850.000 kematian warga di seluruh dunia akibat terinfeksi virus ini. Tak hanya menyebabkan tingginya angka kematian penduduk dunia, pandemi korona telah berdampak besar pada berbagai bidang kehidupan. Pandemi ini terjadi karena meluasnya wilayah yang menjadi persebaran virus Bidang ekonomi, pendidikan, budaya, agama, terutama bidang sosial, terdampak hebat karena wabah tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, interaksi sosial yang dilakukan tentu saja beragam. Mulai dari menjalin persahabatan dengan beberapa orang hingga membentuk komunitas yang berjumlah puluhan hingga ratusan orang. Untuk mendekatkan diri dengan komunitas, maka berbagai even dilakukan. Mulai dari reuni, aneka perlombaan, kongkow bareng, arisan, family gathering, hingga aneka kegiatan yang tujuannya bisa copy darat. Semua itu lazim dilakukan. Kapankah itu? Sampai dengan sebelum merebaknya covid-19 di seluruh dunia.

Lantas, apa kaitan antara virus korona dengan interaksi sosial? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami penularan virus korona. Penularan virus korona bisa terjadi melalui droplet (cairan/cipratan liur) saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil dalam jarak dekat. Cara penularan virus korona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut. WHO pun juga menyinggung beberapa tempat yang rawan menjadi tempat penyebaran virus Corona, seperti: tempat ramai, tempat yang sempit, serta ruangan yang terbatas dan tertutup. Contoh-contoh tempatnya seperti rumah makan, klub malam, tempat ibadah, tempat bekerja atau kantor, dan kelas-kelas kebugaran. Nah, ketika terjadi interaksi jarak dekat antara satu orang dengan orang lain, apabila di dalam tubuh salah satunya "menyimpan" virus, maka virus tersebut akan berpindah dengan cepat pada orang lain.

Oleh sebab itu, untuk mencegah kian meluasnya penyebaran virus, maka diterapkanlah kebijakan "jaga jarak" dalam hubungan sosial. Ada dua kebijakan yang digulirkan oleh WHO, yaitu social distancing dan physical distancing. Akibat penerapan kebijakan tersebut, muncul fenomena sosial baru di masyarakat, yaitu "jaga jarak". Antara satu orang dengan orang lain tidak lagi berdekatan secara fisik. Seseorang cenderung mengambil jarak aman (1-2 meter) ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal itu terjadi tidak hanya dalam komunikasi formal, bahkan dalam komunikasi nonformal pun, tindakan menjaga jarak ini dilakukan.

Dampak dari social distancing dan physical distancing ini adalah sepinya tempat-tempat keramaian, misalnya kafe, mal, rumah makan, pasar dan objek wisata. Kegiatan sosial yang melibatkan dan menyebabkan berkumpulnya banyak orang juga sangat dibatasi. Aktivitas pembelajaran di sekolah secara tatap muka juga nyaris terhenti total. Bahkan, perkumpulan jamaah dalam aktivitas ibadah pun harus dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Memang, tak mudah mengubah kebiasaan "bersama-sama" menjadi "sendiri" atau harus mengambil jarak dengan orang lain, apalagi dengan kerabat atau sahabat. Namun, meskipun secara fisik gerak kita dibatasi, seyogianya hubungan sosial dengan orang lain harus tetap baik. Penggunaan media sosial menjadi alternatif bijak untuk tetap berkomunikasi walaupun tidak bertemu secara langsung. Kita harus menyadari bahwa kebijakan yang ada tujuannya untuk keselamatan bersama.

-Contoh teks ekplanasi-

Batu, 1 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dengan adanya covid orang-orang jadi lebih menjaga pola makan,menjaga kesehatan, berfikir lebih mandiri, mengasa kreativitas dan memiliki pola pikir yang cerdas

01 Sep
Balas

Dengan adanya wabah virus covid 19 ini, terdapat dua dampak yaitu positif dan negatifnya. Dampak positif dari adanya wabah ini yaitu, banyak masyarakat yang menyadari pentingnya kebersihan dan menjaga kesehatan. Namun, dampak negatif dari adanya wabah ini yaitu, meningginya status pengangguran dan terhambatnya aktivitas aktivitas yang biasanya dilakukan.

01 Sep
Balas

Selama pandemi Covid-19 ada banyak perubahan beserta dampaknya yang dialami oleh hampir seluruh masyarakat. Dampak positifnya, pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin serius dalam masalah kebersihan dan kesehatan. Namun disisi lain, pandemi virus corona juga memberikan berbagai dampak negatif. Tak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga kehidupan sehari-hari. Seperti terbatasnya aktivitas di luar rumah, ekonomi yang mulai menurun, hingga banyak masyarakat yang mengalami pemotongan gaji atau PHK.

02 Sep
Balas

Setelah membaca teks ini, para pembaca mendapatkan informasi untuk menghindari virus Corona. Dan upaya untuk mencegah virus Corona:3

02 Sep
Balas

Dari teks ini, pembaca dapat memperoleh banyak informasi-informasi penting, seperti pengertian corona virus, dan juga tempat-tempat yang sering membuat penularan corona virus semakin meningkat. Dari teks ini akan banyak pembaca yang mendapatkan ilmu-ilmu penting.

02 Sep
Balas

Virus Covid-19 atau sering disebut juga coronavirus ini sudah berangsur cukup lama, tentunya sangat berdampak pada pendidikan siswa, ekonomi keluarga, dan aktivitas manusia. Virus ini bisa dibilang berbahaya, ribuan orang yang tidak bersalah harus meninggal dunia karena terinfeksi. Namun, kita tidak perlu khawatir, gelisah, atau takut secara berlebihan, kita hanya meningkatkan kewaspadaan kita, dengan cara mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Dan kita harus meningkatkan ibadah kita disertai banyak berdoa minta perlindungan, kesehatan, dan semoga virus ini segera hilang. Amiinnn..#StayatHome#StayHealthy

02 Sep
Balas

Dari teks tersebut, pembaca mendapatkan infomasi mengenai covid-19. Untuk cara pencegahan nya, cara bagaimana covid-19 tersebar dan penularannya. Dengan adanya teks tersebut orang-orang mendapatkan informasi yg bermanfaat untuk lebih waspada terhadap covid-19.

02 Sep
Balas

Dengan adanya teks tersebut kita bisa lebih menjaga jarak di masa pandemi ini,orang-orang juga mendapatkan informasi lebih mengenai cara menjaga jarak yang benar saat masa pandemi tersebut

02 Sep
Balas

Dari teks Tersebut. Pembaca dapat menyimpulkan bahwa selama pandemi covid-19 ini kita harus menjauhi tempat-tempat yang ramai dan menjaga jarak terhadap orang lain agar tidak terjadi penularan virus covid-19.Dan upaya untuk mencegah penularan virus covid-19,kita harus memakai masker dan membawa handsinitizer.

02 Sep
Balas

Menggunakan masker jika pergi keluar rumah. Masker yang sering digunakan secara umum untuk mencegah penyebaran virus corona adalah masker surgical mask. Masker surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harga terjangkau, dan nayaman dipakai sehari-hari sehingga banyak orang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.

02 Sep
Balas

lestari julianokoketika saat kondisi pandemi covid -19 banyak yang menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak ,pakai masker ,cuci tangan dan banyak korban yang terkonfirmasi virus tersebut dan banyak juga yang meninggal tapi ada faidah yang tidak disangka sangka oleh orang muslim karena pada pandemi covid-19 ini banyak orang yang masuk ke agama islam karena banyak yang tertarik dengan ajaran islam yang setiap hari selalu melakukan wudhu dan selalu mengajarkan kebersihan dalam kehidupan sehari hari.mudah mudahan pandemi covid-19 ini hilang secepatnya amiiiiiiin.

03 Sep
Balas

lestari julianokoketika saat kondisi pandemi covid -19 banyak yang menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak ,pakai masker ,cuci tangan dan banyak korban yang terkonfirmasi virus tersebut dan banyak juga yang meninggal tapi ada faidah yang tidak disangka sangka oleh orang muslim karena pada pandemi covid-19 ini banyak orang yang masuk ke agama islam karena banyak yang tertarik dengan ajaran islam yang setiap hari selalu melakukan wudhu dan selalu mengajarkan kebersihan dalam kehidupan sehari hari.mudah mudahan pandemi covid-19 ini hilang secepatnya amiiiiiiin.

03 Sep
Balas

Femas hazik maulana Kelas ; XI Mipasetelah saya membaca teks diatas , para pembaca mendapatkan informasi agar bisa menggunakan protokol kesehatan untuk melakukan kehidupan sehari hari dan upaya untuk menanggulangi atau mencegah virus corona.

03 Sep
Balas

Setelah saya membaca teks diatas,para pembaca mendapat informasi untuk selalu menggunakan protokol kesehatan agr bisa melakukan kehidupan sehari hari serta cara untuk mencegah atau menanggulangi virus Corona.

03 Sep
Balas

Menurut saya dalam menghadapi pandemi virus corona kita harus bijak dalam menyikapinya.Kita juga harus selalu mengikuti arahan pemerintah tentang social distancing dan isolasi mandiri di rumah.Kita harus pelajari bagaimana gejala dan cara penyebaran virus corona.Kita juga harus lebih cerdas dan jangan mudah percaya dengan berita berita hoax dengan virus corona.Jika kita mengalami gejala virus Covid 19,jangan panik dan segera hubungi tenaga medis.Yang terpenting selalu jaga kesehatan dan jaga jarak dari orang/keramaian.Terima kasih

14 Sep
Balas



search

New Post