Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web
GRUP WA PENYEBAR DILEMA

GRUP WA PENYEBAR DILEMA

Bertemu dengan teman lama adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi bila sebelumnya terpisahkan oleh jarak dan waktu. Ya, itu juga yang saya alami. Saya senang ketika bertemu dengan teman-teman semasa bersekolah dulu. Serasa bertemu saudara. Serasa diri kembali menjelma belia. Di akhir perbincangan, nomor ponsel saya dimintanya. Tak lama berselang, muncullah grup WA baru di ponsel tersebut. Pasti Anda juga mengalaminya bukan?

Cobalah sesekali kita hitung grup WA di ponsel kita. Pasti jawabannya, “banyak sekali….” Begitulah bila kita punya banyak teman. Pasti ponsel kita penuh dengan aneka nama grup.

Namun akhir-akhir ini saya merasa resah. Grup yang berisi teman-teman lama tersebut mulai menyajikan postingan, baik itu tulisan, gambar, maupun video yang menurut saya menjurus ke arah pornografi. Pernah saya memberanikan diri untuk berkomentar yang isinya mengingatkan agar kita tidak sesuka hati membagikan gambar atau tulisan yang hot. Di samping menyalahi undang-undang IT, orang lain, keluarga, bahkan anak-anak, sangat mungkin membuka ponsel kita. Beragam tanggapan saya terima. Mulai dari emoticon hingga pernyataan. Ada yang menyukai komentar saya, ada yang tidak berkomentar, namun ada pula yang menjawab,”santai saja, toh kita sudah dewasa.” Saya balas komentar itu, “Sebagai teman, kita harus saling mengingatkan, sebab postingan semacam itu berbahaya.” Tak lama berselang muncul tanggapan lain, “Gah ah…,”

Rasanya saya geregetan. “Sekali lagi saya hanya ingin mengingatkan demi kebaikan bersama.” Grup kemudian senyap sesaat. Kemudian obrolan beralih pada hal lain. Saya pun membuka postingan dari grup lain. Kira-kira dua jam berselang, saya buka kembali grup teman sekolah tadi. Ternyata sudah muncul foto lain. Meski hanya foto close up salah satu teman perempuan, tapi ternyata tanggapan yang muncul luar biasa. Mulai dari pernyataan, “cantik,” hingga, “seksi”, dll. Haduh…

Setelah itu saya putuskan untuk keluar dari grup tersebut. Toh sedikit sekali manfaat yang dapat saya ambil bahkan lebih banyak kekurangmanfaatannya. Perasaan saya lega keluar dari grup itu. “Maaf teman, saya hanya ingin menjaga diri saya sendiri,” kata saya dalam hati. Saya khawatir lama-lama saya juga terpancing untuk mengomentari dengan nada “miring” juga. Saya harus ambil langkah secepatnya.

Kira-kira dua menit usai keluar dari grup, ternyata admin menambahkan saya lagi. Saya keluar lagi, ditambahkan lagi. Begitu seterusnya hingga beberapa kali. Dini hari ketika saya terbangun, saya cek ponsel. Saya tekan tombol keluar dari grup itu lagi. Tak mungkin admin mengetahui hal itu. Namun usai shalat Subuh, saya temukan logo grup itu muncul lagi di ponsel saya. Saya klik “keluar” dari grup itu sewaktu-waktu saya ingat. Namun pasti tak lama kemudian, admin menambahkan saya lagi…Ah pusing jadinya. Gawat,…

Saya biarkan grup itu bertengger di ponsel saya. Untuk menjaga diri dan barbagai hal yang tak diinginkan, saya aktifkan filter media. Hanya gambar dan video yang memang saya unduh yang akan masuk ke galeri ponsel saya. Untuk segala macam obrolan, begitu saya masuk grup itu, langsung saya klik “clear chat”. Dari pengalaman selama ini, hampir tak ada chat yang penting buat saya.

Saya sadar bahwa menjalin pertemanan yang pernah terputus itu hal baik, akan tetapi jika ujung-ujungnya hanya untuk saling lempar seloroh yang menjurus ke hal negatif? Saya harus mengkaji ulang pertemanan ini. Saya juga sadar tak ada orang yang seratus persen baik di dunia ini. Saya pun juga tidak berlagak sok baik. Saya hanya ingin diri saya menjadi lebih baik dari hari ke harinya…Fastabikhul khoirot, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisan bu Khoen emang keren. Edukatif dan bergizi. Mangtabs

06 Aug
Balas

Subhanallah. Bu khoen sangat menjaga diri. Luar biasa. Saya sharenya.

06 Aug
Balas

Silakan, semoga bermanfaat, Pak Yudha...

06 Aug

Sabar bu anthy, Sama saya juga memiliki banyak group tapi syukurlah semua anggota group kita gak ada yg ngeselin. Apalagi posting yg seloroh maupun komunikasi yg negatif. Saya juga ada group dari rekan SMA yg sudah sekitar 30 th gak ketemu kami berasal dari jawa timur dan tinggal di JKT, jadi rekan yg dr jatim punya paguyuban di jkt. kita bikin acara kopdar sesekali waktu untuk saling bertemu. Dengan bertemu mereka akan saling memahami kita masing masing , saling menghargai, menjaga, dan mempererat silaturahim.

06 Aug
Balas

Alhamdulillah bu...memang begitulah seharusnya. itulah pertemanan yang sesungguhnya.

06 Aug

Keputusan yg kita ambil tentu yang terbaik untuk kita ya bu. Tulisan yang Inspiratif..

06 Aug
Balas

Sama dengan saya bu anty persis dengan yang saya alami alhamdulilah saya tidak banyak punya group kalau yang nggak penting saya keluar group

06 Aug
Balas



search

New Post