JANGAN LELAH MENGHADAPI REMAJA BERULAH
Usia remaja adalah usia transisi. Peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Individu yang ada di usia transisi ini memang perlu mendapat sorotan lebih. Pada usia itu, secara fisik, seseorang terlihat sangat menarik. Ibarat bunga yang baru mekar, ia menawan, indah dipandang, dan memiliki daya tarik yang kuat bagi sekitarnya. Siapapun yang melihatnya pasti ingin memilikinya karena keelokannya. Begitu kuatnya daya tarik seorang remaja sehingga baik sesama jenis apalagi lawan jenis terpikat ingin mendekatinya.
Sayangnya, di balik keindahan dan kekuatan daya tarik fisik itu, sesungguhnya tersembunyi kerapuhan psikis. Itulah ciri khas lain dari sosok remaja. Kerapuhan psikis itu ditandai dengan labilnya emosi, pendirian, dan mudahnya seorang remaja dipengaruhi oleh hal-hal dari luar. Baik itu pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Pengaruh baik jelas akan berdampak positif sedangkan pengaruh buruk dapat menimbulkan banyak hal yang negatif bagi remaja. Salah satunya adalah kenakalan remaja.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), nakal berarti suka berbuat kurang baik, tidak menurut, mengganggu, atau buruk kelakuan. Kenakalan artinya sifat atau perbuatan nakal yang menyalahi norma yang berlaku di masyarakat. Jadi, kenakalan remaja adalah perilaku remaja yang menyalahi aturan sosial di lingkungan masyarakat tertentu.
Kenakalan remaja sangat beragam. Mulai dari kenakalan yang “ringan” sampai yang “berat”. Kenakalan kategori ringan misalnya suka menganggu temannya, malas mengerjakan PR, sering terlambat masuk sekolah, sering membolos, dsb. Kenakalan kategori berat misalnya mencuri, melakukan penganiayaan, tawuran, bergabung dengan geng-geng tertentu, kebut-kebutan di jalan, merusak fasilitas umum, melawan orang tua dan guru, terlibat narkoba, judi, hingga melakukan seks bebas pranikah.
Untuk menghadapi remaja yang berperilaku nakal, apapun bentuknya, para orang tua dan guru harus mengambil langkah dan tindakan yang tepat. Diharapkan, dengan langkah dan tindakan yang tepat tersebut, perilaku remaja dapat berubah lebih baik. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Bersikap wajar/baik
Meskipun kita tidak senang dengan perilaku nakal seorang remaja, kita harus tetap bersikap baik dan wajar. Jangan kita tunjukkan sikap antipati terhadapnya. Kita harus tetap menyapa, mengajaknya berbicara sebagaimana biasanya. Remaja yang sedang bermasalah perlu didekati, bukan dihindari.
2. Ajak berkomunikasi dengan intens
Kita perlu menggali banyak informasi tentang kenakalan yang dilakukan. Karenanya kita mesti bersikap seperti seorang teman. Dengarkan saja semua ceritanya, curhatnya, untuk kemudian ajaklah ia berdiskusi dengan kita.
3. Hindari marah berlebihan
Marah memang perlu, tapi tidak perlu berlebihan. Kita harus tetap bisa mengendalikan diri dan emosi. Kita harus ingat bahwa semua masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Kita upayakan menyelesaikan dengan cara yang baik.
4. Tumbuhkan pikiran positif
Mungkin saja mereka selalu berpikir negatif dan dipenuhi dengan pikiran negatif. Karenanya kita perlu berupaya menumbuhkan pikiran positif pada diri remaja. Tanamkan pada diri mereka bahwa mereka bukanlah pribadi yang nakal atau jahat. Mereka sebenarnya baik, hanya saja saat ini terpengaruh oleh hal buruk.
5. Ajak membuat target/cita-cita
Ketika ditanya, biasanya remaja tidak tahu akan cita-citanya. Mereka umumnya tak punya impian di masa depan. Itulah yang membuat mereka berlaku sesukanya karena tak berpikir panjang tentang dampaknya. Misalnya ada seorang remaja punya mimpi menjadi anggota TNI, maka dia akan menghindari merokok apalagi minum miras/narkoba. Dia akan berhati-hati dalam pergaulan sebab dia punya target besar yang harus diraihnya. Karenanya ajaklah remaja membangun mimpi sejak dini.
6. Mengubah perilaku dengan memberi contoh
Kita harus mengubah perilaku buruk si remaja. Caranya, tidak hanya dengan menasihati tapi juga dengan memberi contoh. Misalnya ketika kita menyuruhnya shalat, kita harus melakukannya juga. Bahkan akan lebih baik bila kita bisa shalat bersama dengannya.
7. Berani mengambil keputusan
Ajak remaja untuk berani mengambil keputusan. Misalnya untuk meninggalkan teman-temannya yang berperangai buruk. Dia harus berani memutuskan pertemanan dengan mereka. Beri dorongan agar dia mencari teman yang baik.
8. Pendampingan intens
Pendampingan intens dan pemantauan berkala perlu dilakukan untuk memastikan remaja telah berubah perilaku.
9. Rehabilitasi (pemulihan)
Upaya pemulihan atau rehabilitasi harus dilakukan pada remaja yang tingkat kenakalannya sudah mengkhawatirkan. Misalnya, untuk remaja yang menjadi pengguna narkoba/miras/berperilaku seks bebas.
10. Mendoakan
Berbagai upaya memulihkan remaja yang berperilaku buruk memang harus dilakukan. Namun ada upaya yang tak kalah penting yang harus dilakukan yaitu selalu mendoakannya. Yakinlah bahwa doa dapat mengubah segalanya, termasuk mengubah hati dan pikiran seseorang yang sedang bermasalah.
Sebagai penutup, idealnya memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Akan tetapi, bila kenakalan remaja sudah terlanjur terjadi, kita tak boleh lelah dalam upaya mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Save our generation!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kadang gemes menghadapi mereka. Dan sebagai guru sekaligus orangtua harus peduli pada mereka dan memahami apa yang mereka inginkan. Memeluknya dalam doa memang jos.
Yg terakhir itu resep yg joooss.... Doa ibu yg berbaik