JANGAN RAGU, MEDIAGURU MEWUJUDKAN MIMPI PARA PENULIS BUKU
Anda ingin menjadi penulis buku? Anda ingin didampingi sejak awal proses menulis hingga buku itu siap untuk diterbitkan? Anda ingin buku tulisan Anda diterbitkan tanpa proses yang berbelit-belit? Jika Anda termasuk yang menjawab “iya” berarti Anda berpikiran sama dengan saya. Impian menjadi penulis buku telah lama saya simpan. Namun, kini saya telah berhasil mewujudkan mimpi itu. Untuk Anda yang masih menyimpan mimpi indah itu, maka bersiaplah mewujudkannya setelah membaca tulisan ini.
Pertama, bergabunglah bersama komunitas para penulis. Dengan bergabung bersama komunitas para penulis, kita akan termotivasi untuk ikut menulis. Dengan membaca tulisan-tulisan mereka, kita pasti akan tergerak untuk mengunggah tulisan kita. Jika Anda adalah guru, saya menyarankan pada Anda untuk bergabung dengan blog Gurusiana dan FB MediaGuru Indonesia.
Kedua, ikutilah pelatihan/kelas menulis buku. Saya sarankan ikutlah kelas menulis buku yang diadakan oleh MediaGuru. Mengapa demikian? Pelatihan/kelas menulis yang diadakan oleh MediaGuru berbeda dengan pelatihan yang lain. Saya telah mengikuti berbagai pelatihan dan bengkel menulis. Tetapi setelah pelatihan usai, usai pula kegiatan menulis yang dilakukan. Itu karena tidak ada target jangka panjang. Yang dikejar banya target jangka pendek. Yang penting telah mengikuti pelatihan, ya sudah. Apa yang diperoleh kadang hilang tak berbekas. Di MediaGuru, para penulis pemula dibimbing secara intensif. Mulai dari perencanaan outline buku, penulisan naskah, bedah/mutilasi naskah, hingga target pengumpulan naskah. Semua tahapan dilalui melalui pendampingan daring setelah kelas menulis usai dilaksanakan.
Ketiga, setelah naskah buku selesai. Tak perlu risau. Kita tak perlu menawarkan naskah kita pada penerbit. MediaGuru punya penerbit yang siap menerbitkan buku kita. Yaitu Pustaka MediaGuru. Namun, penerbitan buku tidak harus melalui penerbit tersebut. Kita dapat saja tetap menawarkan naskah kita pada penerbit yang kita inginkan. Namun konsekuensinya harus juga kita pikirkan. Penerbit besar belum tentu bersedia menerbitkan naskah milik penulis pemula. Penulis pemula dengan segala keterbatasan karyanya biasanya mudah down, kurang memiliki rasa percaya diri atas karyanya, dan harus bersaing dengan penulis ternama jika ingin bukunya diterbitkan oleh penerbit besar. Tentunya itu sangat berisiko. Penulis pemula membutuhkan tempat agar dirinya dikenal oleh masyarakat luas. Karena itu Pustaka MediaGuru adalah penerbit yang cocok dipilih oleh para penulis pemula, khususnya dari kalangan guru. Apapun tulisan guru, Pustaka MediaGuru bersedia menerbitkannya. Jelas itu justru membawa keuntungan tersendiri bagi penulis tersebut. Penulis tidak perlu mendatangi penerbit. Pun tidak perlu merasa tidak percaya diri. Penulis justru akan merasa termotivasi dan karyanya dihargai sebab ada penerbit yang dengan tangan terbuka menerima naskahnya tanpa proses yang rumit.
Keempat, jangan menyerah. Dalam proses menulis buku, tentunya banyak rintangan yang akan ditemui. Teruslah menulis. Yakinlah bahwa kita bisa berkarya. Yakinlah bahwa pada akhirnya kita bisa memegang buku yang bertuliskan nama kita sebagai penulisnya. Hanya dengan keyakinan yang kuat dan jiwa pantang menyerah, kita akan berhasil menjadi seorang penulis.
Mungkin saja ada pertanyaan yang berkelebat di benak kita? Mengapa harus MediaGuru? Jawabannya adalah “Gebyar Literasi MediaGuru” yang diadakan di Kemendikbud Jakarta, pada 20-21 Mei 2017. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 231 buku karya guru diluncurkan pada Sabtu, 20 Mei 2017. Para penulis yang bukunya diluncurkan pada saat itu mayoritas adalah penulis pemula. Namun mereka telah menghasilkan karya yang luar biasa. Acara tersebut telah sukses digelar. Bagaimana? Apakah Anda masih ragu pada MediaGuru? Dengan penuh keyakinan saya katakan, saya tidak ragu, karena saya telah membuktikannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangaaaat. Aku cinta Media Guru. Media Guru ada untuk guru Indonesia
Setuju bunda..Semangat!
Bag
Saya sudah menulis dalam bentuk novel, sudah saya kirim ke berbagai penerbit namun masih belum diterbitkan, mungkin media gurusiana ini bersedia menerbitkan, jika bersedia apa yang harus saya lakukan, tulisan ini dalam bentuk novel dari kisah nyata yang dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna untuk semua kalangan dan didasarkan pada pengalaman pribadi penulis, pasar remaja yg ingin meraih mimpinya.
Saya sudah menulis dalam bentuk novel, sudah saya kirim ke berbagai penerbit namun masih belum diterbitkan, mungkin media gurusiana ini bersedia menerbitkan, jika bersedia apa yang harus saya lakukan, tulisan ini dalam bentuk novel dari kisah nyata yang dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna untuk semua kalangan dan didasarkan pada pengalaman pribadi penulis, pasar remaja yg ingin meraih mimpinya.
Saya sudah menulis dalam bentuk novel, sudah saya kirim ke berbagai penerbit namun masih belum diterbitkan, mungkin media gurusiana ini bersedia menerbitkan, jika bersedia apa yang harus saya lakukan, tulisan ini dalam bentuk novel dari kisah nyata yang dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna untuk semua kalangan dan didasarkan pada pengalaman pribadi penulis, pasar remaja yg ingin meraih mimpinya.
Media guru Memang wadah untuk ekspresi guru
Media guru Memang wadah untuk ekspresi guru
Media guru Memang wadah untuk ekspresi guru
Betul pak Wiyono..
Bagaimana Bu khoene kaanthy langkah apa yang harus saya lakukan. Terima kasih dan mohon maaf
Saya ingin menulis buku jurnalistik. Sy ingin menularkan ilmu kewartawanan yg sdh sy geluti selama 10 tahun..
Keren Pak Agus...monggo...