KARTU ATM SPESIAL
Tidak semua orang punya banyak tabungan, meski mungkin memiliki kartu ATM. Apalagi bila kartu ATM itu rutin digunakan untuk mengambil uang dan tanpa diisi kembali. Akibatnya, saldo yang tersisa pun tentu tak dapat diambil. Jadilah, kartu ATM di dompet hanya berfungsi sebagai hiasan dan kenangan. Dengan kata lain, bila ingin kartu ATM itu bisa digunakan, kita harus rajin menabung.
Namun, tahukah Anda bahwa ada kartu ATM spesial yang tak kasat mata yang berfungsi otomatis ketika kita sedang membutuhkan uang padahal uang tabungan kita tidak cukup bahkan kartu ATM telah termuseumkan? Kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda.
Sekitar, tiga tahun lalu, saya mengikuti pengajian rutin. Saat itu ustad yang memberikan materi menyampaikan tentang pentingnya berkurban. Menurut beliau, jika kita berkurban untuk ikut merayakan Idul Adha, selain dosa-dosa kita diampuni, Allah SWT juga akan menyediakan kartu ATM spesial yang tak kasat mata buat kita. Insya Allah setiap kali kita merasa kesulitan dalam hal keuangan, Allah akan membantu lewat jalan yang tidak kita ketahui. Rezeki itu akan datang dari berbagai sumber yang kadang tidak kita sangka-sangka.
Setelah mendengarkan pengajian itu, saya tergerak untuk berkurban. Namun, waktu itu saya tidak memiliki tabungan. Niat untuk berkurban itulah yang mendorong saya untuk melakukan sesuatu, yang mungkin akan dianggap nekad.
Saya lihat cincin bermata putih yang melingkar di jari manis ini. Ya, itulah yang saya miliki dan bisa saya jual untuk kemudian hasil penjualan itu saya kurbankan. Saya putar cincin itu berkali-kali. Itu adalah cincin kawin. Telah bertahun-tahun ia melingkar di jari manis saya. Lantas, bagaimana saya harus meminta izin pada suami? Bukankah cincin itu disematkannya sebagai simbol kasih sayang dan terjalinnya ikatan suci di antara kami? Atau jangan-jangan dia akan beranggapan saya tak menghargai pemberiannya? Pikiran ini berkecamuk. Tapi saya harus memulai berkurban. “Jika tidak sekarang, kapan lagi?” kata saya dalam hati.
“Ya Allah, bantulah agar suami saya mengerti dan bisa memahami keinginan saya,”
Dengan membaca basmalah, saya dekati suami dan menyampaikan keinginan saya. Reaksinya seperti biasa, terdiam lama jika saya mengatakan hal serius. Saya menunggu reaksinya dengan cemas. Tapi niat ini sudah terucapkan dan tekad ini sudah bulat.
“Kau tidak menyesal, Jeng?”
Saya menggeleng mantap.
“Cincin itu sudah menjadi milikmu. Sudah menjadi hakmu. Semoga nantinya Allah mengganti dengan yang lebih baik,” jawabnya.
“Terima kasih,” jawab saya dengan berbinar-binar
Subhanallah, saya tertegun dengan jawaban itu. Alhamdulillah, jalan untuk berkurban terbuka lebar. Singkat cerita, uang hasil penjualan cincin itu semuanya saya gunakan untuk berkurban.
Waktu berlalu, saya pun lupa tentang kartu ATM spesial itu. Hanya saja, setiap kali melihat jari manis ini, rasanya ada sesuatu yang berbeda. Cepat-cepat saya tepis rasa itu. Saya khawatir akan menghilangkan pahala kurban. Saya telah mengikhlaskannya.
Sementara itu, suatu hari, saudara kembar saya yang saat itu bekerja di Jakarta, datang berkunjung. Bukan main senangnya hati saya. Kami memang jarang bertemu sehingga setiap kali kami bertemu, masing-masing dari kami biasanya menyiapkan kejutan manis. Setelah kami melepas rindu dan berceria banyak hal, dia memanggil saya ke kamar.
“Dik, sini,” katanya.
Dia meraih tangan saya dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
“Tutup mata, “ perintahnya.
Saya merasakan jari tangan kanan saya diraihnya, dan setelah membuka mata, saya terkejut luar biasa. Cincin emas bermata putih tersemat manis di jari manis saya. Belum habis keterkejutan saya, dia meraih telinga saya.
“Ah, ini giwang pemberian ibu semasa kita SMA dulu, kan? Sudah jadul Simpan saja untuk kenangan. Ni aku pasangkan giwang dengan model terbaru yang pasti kausukai,” katanya sambil mengganti giwang lama saya dengan yang baru.
Saya peluk dia erat-erat, sambil mengucap terima kasih.
Tiba-tiba saya teringat tentang kartu ATM spesial itu. Ya Allah…, subhanallah…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah. Rezeki datang dari berbagai pintu yang dikehendaki Allah SWT. Tulisan yang sangat inspiratif. Keren banget.
Allah akan mengganti dengan yang lebih , apabila kita ikhlas berada di jalanNYA
Subhanallah♥
SubhanALLAH...Maha Suci ALLAH Segala yg ada dan yg terjadi di dunia ini tidak ada yg dibuat maupun terjadi sia²...semua ada manfaat kegunaan dan balasannya