LINDUNGI ANAK DARI LGBT (3) Kenalkan Anak pada 3 Jenis Sentuhan
Untuk melindungi anak dari LGBTQIAPD, para ibu wajib mengenalkan tiga jenis sentuhan sejak dini. Tiga jenis sentuhan ini dapat dikenalkan pada anak mulai usia 2 tahun hingga sebelum dia akil balig. Mengapa pada usia itu? Karena pada usia itu anak mudah menerima dan mengingat sesuatu. Apa yang tertanam kuat sejak kecil, akan terbawa hingga ia remaja bahkan sampai dewasa.
Apa saja tiga jenis sentuhan itu? Pertama, sentuhan berbahaya. Sentuhan dianggap berbahaya bagi anak bila dilakukan di area bibir, dada, kemaluan, dan pantat. Bagaimana memberitahukan ini pada anak? Mudah saja. Para ibu dan ayah, ketika memandikan si kecil, sambil menyabun tubuhnya, kita ajak dia berdialog. Misalnya gini, “Dek, kita diberi Tuhan tubuh yang lengkap. Lihat, Adek punya kepala, mata, tangan, dan anggota tubuh lain. Apa coba Dek?” Pancinglah anak untuk menyebutkan anggota tubuhnya sambil terus bertanya, “Kalau ini apa?” Misalnya sambil kita sentuh hidungnya. Nah, si kecil pasti kemudian antusias menyebutkan anggota tubuhnya.
Setelah itu, sampaikan pada si kecil, “Dek, ada beberapa anggota tubuh kita yang tidak boleh disentuh siapa pun, kecuali ibu. Mengapa? Karena Adek adalah kebanggaan ibu. Ibu sangat menyayangi Adek. Perhatikan ini.” Setelah berkata begitu, arahkan kedua telapak tangan kita untuk menutup area mulut, menutup area dada, kemaluan, dan pantat si kecil.
Sambil menutup 4 anggota tubuh dengan kedua telapak tangan itu, kita berkata:
”Bibir, tidak boleh disentuh siapapun,”
“Dada, tidak boleh disentuh siapapun,”
“Kemaluan yang untuk pipis ini tidak boleh disentuh siapapun.”
“Pantat di belakang ini, juga tidak boleh disentuh siapapun.”
Kita dapat mengulanginya setiap kali memandikannya, dan mintalah dia menyebutkan 4 area yang berbahaya jika disentuh tersebut. Tegaskan bahwa hanya ibu yang boleh menyentuhnya. Nantinya, kalau ada yang memberikan sentuhan di salah satu area tersebut, dia akan melindungi dirinya dengan berkata, “Kata ibu, ini tidak boleh disentuh.” Itu harapannya.
Jangan lupa berpesan padanya, “Kalau ada yang menyentuh 4 anggota tubuh itu, beri tahu ibu ya.”
Kedua, sentuhan baik. Suatu sentuhan dikatakan baik jika dilakukan di area pundak ke atas dan bawah paha. Ini sebetulnya sering kita lakukan pada anak, hanya kita tidak menyadari bahwa telah memberikan sentuhan baik. Misalnya, ketika anak berangkat sekolah, sambil dia mencium tangan kita lalu kita tepuk pelan pundaknya sambil berkata, “Hati-hati di jalan ya…”
Ketika para ibu gemas pada tingkah polah si anak dan marah kemudian memukul pelan betisnya, dalam konteks sentuhan, itu juga masih dikategorikan sebagai sentuhan baik.
Ketiga, sentuhan membingungkan. Sentuhan dianggap membingungkan kalau dilakukan di area bawah pundak sampai lutut. Ketika anak suatu saat bilang, “Bu, tadi ada yang menyentuh pinggangku…” kita wajib menanyakan siapa yang menyentuhnya, sebab sentuhan di pinggang itu termasuk tidak biasa. Kita perlu menggali lebih jauh dan berpesan agar menghindar bila ada yang berusaha menyentuh area bawah pundak sampai lutut. Dalam kaitan ini, bila kita mendapati remaja ketika beboncengan, tangannya atau tangan temannya menyentuh area paha, kita wajib waspada. Menyentuh area paha ketika berboncengan menunjukkan ada kedekatan di antara pembonceng dan yang dibonceng.
Wah, ternyata sentuhan itu bermacam-macam ya… Semoga bermanfaat, terima kasih dr. Vivi. Pesan Dokter untuk menyebarluaskan info ini sudah saya lakukan.
-Bersambung-
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar