Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web
Meme TUMAN, Memuat Unsur Kekerasan, Dianggap Lucu?

Meme TUMAN, Memuat Unsur Kekerasan, Dianggap Lucu?

Akhir-akhir ini marak beredar meme kartun dengan dua lelaki gundul, kadang perempuan yang memuat kata khas “TUMAN”. Dalam KBBI V, Tuman artinya menjadi biasa (suka, gemar, dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya, dan sebagainya.

Ada lagi kekhasan meme ini, dua lelaki gundul dalam meme itu, tidak mengenakan baju. Dalam meme lain, perempuan yang muncul dalam gambar tersebut juga ada tidak mengenakan baju, ia hanya memakai baju dalam. Satu lagi yang perlu kita cermati, salah satu dari mereka, di hampir semua meme TUMAN, menampar lawan bicaranya (saya katakan lawan) karena konteks pembicaraannya selalu dalam konotasi negatif, protes, atau sindiran keras. Ada banyak lagi kalimat dalam konteks negatif, bahkan kata-kata yang memuat urusan seks, diumbar dengan gamblang.

Kembali pada persoalan munculnya gambar menampar orang lain, ini jelas memuat unsur kekerasan. Apalagi dalam beberapa hadisnya, nyata-nyata Rasulullah menyampaikan larangan memukul wajah. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian memukul, maka jauhilah memukul wajah.”

Larangan memukul wajah ini bahkan juga berlaku pada binatang. Kita tidak boleh memukul binatang di area wajahnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh As’ad Muhammad Thib dalam kitab al-Nawahi ‘alas Shahihain: “Sesungguhnya memukul wajah dilarang pada semua hewan yang dihormati mulai dari manusia, keledai, kuda, unta, kambing, dan lainnya. Memukul wajah manusia sangat dilarang karena wajah tempat keindahan beserta ia sangat lunak.”

Realitanya, meme ini telah populer. Adegan menampar wajah menjadi tampak biasa. Semakin banyak yang mengedarkan meme ini di berbagai medsos. Tak jarang, pembaca mengomentari meme ini dengan emoticon senyum atau tertawa. Bagi sebagian besar warganet, meme ini memang dianggap lucu.

Saya jadi khawatir, kalau masyarakat kita telah terbiasa dengan gambar memukul, menampar, dan kata-kata bernada negatif, imbasnya pada kehidupan nyata akan menjadikan kekerasan sebagai hal yang lumrah.

Bagaimana kita bisa menghaluskan hati kita dan anak-anak kita, bila yang dikonsumsi adalah hal-hal yang berbau kekerasan????

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barokallah, trimakasih ibu yg sdh mengingatkan dlm kebaikan, emang prihatin ya akhir2 ini viral meme adegan kekerasan n lucu x yg cenderung negatif berlawanan dg karakter yg kita tanamkan, tugas kita si dewasa pemerhati santun tuk mencegah, at buat tandingan yg positif...hehe, semoga banyak yg peduli demi madep anak cucu ....

16 Mar
Balas

Betul, Ibu. Sesuatu yang salah, karena "pembiasaan", lama kelamaan akan dianggap benar. Meme tersebut, sungguh berlawanan dengan karakter yang ingin kita tanamkan. Jazakillah khoir telah mengingatkan. Salam sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah, Ibu syantiiiqqqq.

16 Mar
Balas

Amiin. Terima kasih. Semoga kita bisa selalu mengingatkan dalam kebaikan.

16 Mar

semakin berat tugas orang tua dn guru

16 Mar
Balas



search

New Post