Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN ITU MENDEBARKAN

TANTANGAN ITU MENDEBARKAN

Tidak semua orang penyuka tantangan. Tapi saya suka. Saya penyuka tantangan. Bagi saya tantangan itu seperti mengendarai motor balap. Persis seperti seorang Valentino Rossi yang sedang berduel di MottoGP. Dengan penuh strategi, kekuatan penuh, dan konsentrasi yang dahsyat untuk melaju cepat di sirkuit balap. Kadang kala ia melambat namun kemudian menerabas lawan-lawannya dengan elegan. Ia tak ragu melesat cepat melibas panasnya aspal atau derasnya guyuran hujan. Justru saat jalanan licin ia menampakkan kelihaiannya dalam menguasai medan laga. Ah, itu sangat keren. Saat adrenalin meningkat, konsentrasi tertuju ke satu titik. Ambil peluang itu, seberapapun beratnya, harus terlampaui. Itulah inti dari tantangan.

Mungkin karena kesukaan saya pada tantangan itu, saya sekarang ada di sini. Saya ingat ketika pertama menerima panggilan bekerja di SMP Muhammadiyah 2 Batu. Saat itu kasek berkata begini, “Ibu, kami menerima Ibu di sekolah ini.” Lega hati saya mendengar itu.

“Tapi, syaratnya ibu langsung mengajar kelas IX. Kalau tidak bersedia, berarti Ibu tidak jadi kami terima,” kata beliau sambil tersenyum. Senyum itu meragukan kemampuan saya. Darah saya jadi mendidih. Saya berpikir cepat. Bersiap membayangkan segala kemungkinan menjadi guru bahasa Indonesia kelas IX.

“Baik Pak, saya terima,” jawab saya dalam tempo kurang dari dua menit setelah negosiasi dilontarkannya.

“Ibu tahu konsekuensinya?” Tanya kasek itu lagi.

“Ya Pak, saya tahu. Bismillah, saya terima.” Jawab saya mantap.

Senyum penuh keraguan itu beralih menjadi senyum keyakinan.

“Wah, tidak semua guru berani mengajar kelas IX. Apalagi mahasiswa yang baru lulus seperti Anda,” jawabnya.

“Baiklah Bu, sekarang silakan ke perpustakaan untuk meminjam file soal UNAS tiga tahun ke belakang, silakan buat pemetaan terkait soal yang sering muncul dan analisis prediksi untuk soal tahun depan. Saya beri waktu satu minggu. Bagaimana?” Tantang kasek itu pada saya.

“Baik Pak, siap,”

Ya, itu adalah contoh kecil tantangan yang saya hadapi ketika awal menjadi guru. Itu sudah 10 tahun yang lalu. Sejak awal mengajar di SMP itu hingga saat ini, saya hanya mengajar kelas IX. Kelas penuh tantangan.

Tantangan itu berlanjut, hingga saat kepala SMA Muhammadiyah 3 Batu. Baru empat bulan saya mengajar di SMP, pada Juli 2007, ada tawaran untuk membantu mengajar di SMA. Saya berpikir keras, karena tahun ajaran baru segera dimulai. Dengan pelbagai pertimbangan, saya ambil tantangan itu. Mulanya saya hanya mengajar kelas X, namun tiap tahun kelas yang saya ajar ditambah. Saya pun akhirnya mengajar di tiga kelas, X, XI, dan XII sampai sekarang.

Bagi saya selama saya mampu, akan saya ambil peluang itu, apalagi keluarga, terutama suami, juga mendukung. Saya bersyukur akan semua itu.

Termasuk saat MediaGuru menantang saya untuk menulis buku. Ya, akan saya ambil. Bismillah, saya lakukan. Dengan risiko pengorbanan waktu, materi, tenaga, dan kemampuan. Ini adalah peluang sekaligus tantangan. Saatnya membuktikan bahwa saya bisa. Saya yakin, di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.

Ohya, satu lagi sesungguhnya, saya bukan saja penyuka tantangan, melainkan juga penggila rantangan (apalagi jika disertai dengan lauknya yang komplit…hmmm nyummi…)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali, Bu Eka, tantangan sangat berat mengajar di smp krn murid2 mulai tumbuh dan resiko yg sangat tinggi kalau orang tua dan guru tdk ada kerjasama, murid tersebut masuk ke hal2 perbuatan negatif, hrs sabar dan ikhalas

19 Mar
Balas



search

New Post