Khoirul Jamal

Lahir di Bogor, pada 26 Juni 1966, anak ke 2 dari 10 besaudara. Beralamat di Jl. Masjid Al Hukama, No. 9 RT 003 RW 04, Kel. Rangkapanjaya Baru, Ke...

Selengkapnya
Navigasi Web
Potong Rambut Murid

Potong Rambut Murid

#TantanganGurudiana

Hari ke 23/Rabu, 04 Maret 2020

Potong Rambut Murid

Hari ini saya menuruti ide menulis yang agak nyeleneh. Saya terpengaruh beberapa tulisan di grup FB guru yang mengulas tentang rambut, boleh atau tidak anak murid berambut gondong. Yang paling menggelitik adalah tulisan yang bertema "Guru memotong rambut murid terkena sanksi pidana".

Saya tidak bermaksud terlibat pro-kontra dalam menanggapi hal itu, juga tidak punya kesiapan argumentatif filosofis tentang rambut. Disini saya hanya bercerita pengalaman saya dalam menangani rambut anak murid laki-laki. Tindakan tersebut masih saya lakukan hingga sekarang jika memang diperlukan.

Di sekolah tempat saya bertugas sudah menjadi ketentuan bahwa murid laki-laki diharuskan dengan model potongan rambut yang "standar". Hal itu sudah menjadi aturan yang baku dan sudah tertulis dalam buku kendali peserta didik.

Buat saya dan kami di sekolah, rambut anak laki dengan potongan standar itu membuat menampilkan menjadi rapih. Simpel saja supaya rapih, titik. Tapi juga tidak dicukur botak dengan dikerok licin sampai "mencilak", itu bahasa Depok. Oh iya, ukuran paling pendeknya "model cepak" anak-anak OSIS pada saat LDK.

Razia rambut yang dilakukan, tentu saja sudah dengan memberikan kesempatan dan peringatan sebelumnya. Biasanya kami ingatkan untuk anak yang sudah kelihatan "kusut" atau himbauan umum sepekan sebelum momen kegiatan khusus, sepeti PTS, PAT atau Ujian. Apabila sampai saat yang ditentukan belum memenuhi standar, maka dilakukan tindakan.

Di sekolah sudah tersedia alat dan perlengkapan cukuran, beberapa pilihan gunting rambut, sisir, kain penutup, silet cukur dan bedak tabur. Hal ini sangat membantu kami dalam mewujudkan salah satu sikap disiplin dan penampilan pada anak murid, dengan penangan langsung oleh guru.

Saya yang bertugas menangani langsung untuk melakukan razia rambut. Beberapa anak yang terkena razia duduk dalam antrian. Saya tangani satu persatu sesuai dengan karakter rambut masing-masing, ada yang harus disemprotkan air lebih dulu dan ada juga yang harus gonta-ganti gunting dan sisir. Pokonya saya lakukan dengan gaya profesional, bila perlu ditambahkan dengan pijit akhir untuk menetralisir hukuman dan mengakrabkan.

Bagi saya menggunting rambut murid itu sebagai tugas yang sangat spesial. Merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk memegang kepala anak, dari cara "kasar" sampai yang "halus". Tidak saya lewatkan juga kesempatan bicara dari yang "keras" sampai "lembut", menyampaikan pesan langsung dekat dengan lubang telinga anak murid. Saya sangat yakin momen itu menjadi sentuhan dan pesan yang sangat berkesan.

Di hari berikutnya anak itu bilang, "Pak, kata ibu saya besok-besok gunting rambut nunggu dirazia aje, kalo bapak yang gunting jadi rapih dan gratis."

Saya pun menimpali, "Bilang sama orang tua kamu, biaya potong rambut masuk dalam rincian tagihan keuangan sekolah, dengan harga spesial."

Dalam menggunting rambut anak murid, saya tidak melakukannya sembarangan, meskipun konteks awalnya untuk memberikan sanksi, tapi pada akhirnya sangat mempertimbangkan etika, estetika, psikologis anak dan respon orang tua setelah tindakan. Karena maksud dari aturan itu agar anak murid sampai pada kondisi rapih. Alangkah baiknya anak dan orang tua bisa mewujudkannya bukan dengan keterpaksaan tapi dengan kesadaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Potong rambut gratis, rapi dan gratis. Mantap

07 Mar
Balas

Jadi ibadah ya pak

04 Mar
Balas

Insya Allah bu begitu.

05 Mar

Wah saya juga termasuk tukang potong rambut siswa di sekolah yang gratis itu pak, gakpa2 itung-itung sedekah ya pak, barokallah.

04 Mar
Balas

Betul bu, sbg selingan. Kesempatan kontak perorangan yang lebih intens

04 Mar



search

New Post