“Maaaaak, Arekke numpak pesawat maaaak.” Kalimat itu saya tuliskan dalam grup keluarga dan orang-orang terdekat untuk berpamitan menjelang kepergian ke Solo untuk mengikuti pelatihan literasi guru tahun 2017.

Ini kali pertama saya naik pesawat, jadi agak katrok. Namun juga menegangkan. Kenapa, karena bersama 5 mahmud Jatim punya misi khusus dalam pesawat menuju bandara Adi Soemarmo. Misi itu adalah ‘membajak’ pilot pesawat. Yeaaaach, Kerreeeen pikirku.

Wadduuuh! Naasnya, ada salah satu anggota Mahmud yang datang terlambat. Bikin pusing komandan dan acara menikmati prasmanan di Blue Sky Ecsecutive Lounge jadi kurang yahut. (Baca: Ma…Telat Ma). Hadduh kondisi ini bener-bener bikin anggota 5 mahmud lain ikutan panik dan ngomel yang aneh-aneh.

Pukul 05.20 Bu Nur Sofiah belum dateng juga. Ya Allah…gemmees campur kesel, campur khawatir, panik. Hadduh jadi satu semuanya. Paket lengkap. Nggak lama kemudian, “ Neng, metuo teko blue sky, iki wes final call.” Telepon dari Diva Adik saya mengingatkan bahwa pesawat kami akan segera berangkat. Ha du…du…du…panik tingkat tinggi semua anggota Mahmud.

Masalah belum selesai. Sampai di tempat pengecekan boarding pass, Bu Sofiah sudah dateng bersama Diva. Tapi…kopernya nggak bisa masuk bagasi karena sudah terlambat. Ooo eeem gieee. Mesti negosiasi ama petugasnya untuk memberikan ijin masukin koper Bu Sofiah ke pesawat. Dan, berhasil. Baru kali ini saya menyaksikan sepak terjang adek, yang selalu saya anggap masih kecil itu.

Satu lagi, boarding pass yang dibawa adek nyelonong masuk tanpa melewati ruang scan, menimbulkan masalah juga. Saya distop nggak boleh masuk. Akhirnya terjadilah sedikit berdebatan dengan petugas bandara. Ya Allah sungguh pengalaman pertama yang super menegangkan. Alhamdulillah, petugas pun akhirnya mengerti dan membiarkan saya masuk.

Semua yang berlangsung begitu cepat, membuat saya bahkan tidak bisa berpamitan dengan adek. Saya hanya melambaikan tangan dan bergegas menuju bus. Sesampai di pintu busnya, haddew petugasnya sudah pada cemberut karena cuman nunggu kita aja. Tapi lima Mahmud cuek dan justru tertawa lepaaas. Sambil bersamaan mengucap, “ Alhamdulillaaaaah”. Lega rasanya. Akhirnya, jadi juga kita berangkat ke Solo.

DALAM PESAWAT.

Oke. Setelah menduduki tempat masing-masing, 5 mahmud fokus pada misi awal. Misi itu kita lakukan tanpa perhitungan terlebih dahulu. Jadi koordinasi Kita lakukan di dalam pesawat. Dengan sedikit katrok, perut mules dan kepala agak puyeng (efek pertama naik pesawat) kudengarkan dengan seksama planning pembajakan yang dijelaskan komandan kami. Komandan Rita Erwiyah.

Beliau mengatakan, “Oke, misi akan kita jalankan setelah kita mendarat. Kita tunggu dulu penumpang lain turun, baru misi rahasia kita jalankan.Oke!” Kami berempat hampir bersamaan menjawab, “Okkeee Bos!”

Tibalah misi itu harus segera dieksekusi. Atau tidak sama sekali. Memperhatikan kondisi sekeliling, penumpang masih lalu lalang. Mata lima mahmud saling berpandangan. “Kita tunggu pilotnya keluar”. Kata Komandan. Saat pilot keluar bersama asistennya, “ Naaaaaah.” Kata itu terucap bersamaan dari bibir kami dengan senyuman pertanda kemenangan yang sudah dekat.

Kami tunggu pilot mendekat…dan….”Pak, Boleh nggak, kita selphie…selphie dulu..” serangan komandan meluncur, disambut ketegangan dari raut muka kami. “ Boleeeeh…Boleeeeh….Hayuuuuk.” Gegap gempita menghiasi seisi ruangan “ Naaaaah.” Kompak terucap. Segera masing-masing ambil posisi. Daaaan. Jepreeeet. Misi kami pun terlaksana.Hahaha Haaaa Hah. ‘ Membajak’ Pilot pesawat untuk selphi-selphi tipis bersama Mahmud-mahmud dari Jatim. Cobalah lihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari wajah anggota Mahmud. Setelah melewati segala rintangan akhirnya sampai juga. Solo, Iam Comiiiing….

Sumber gambar : zonabebas.blogspot.co.id