Khoirun Nisak

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Beratnya Menjadi Ops

Beratnya Menjadi Ops

Operator sekolah (OPS) merupakan jabatan yang seringkali dianggap remeh, meskipun sesungguhnya tugasnya melebihi kapasitas umum sebagai seorang pegawai. Seringkali, lembur tanpa batas waktu menjadi sebuah pilihan karena adanya deadline yang harus terpenuhi.

Jabatan ini, mulai booming sejak adanya DAPODIK sebagai program pendataan untuk tiap sekolah, mulai tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Lalu, haruskah OPS menjadi penanggung jawab terbesar melebihi kapasitas kepala sekolah?

Jamak terjadi di hampir seluruh satuan pendidikan, OPS menjadi bulan-bulanan di saat pencairan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) mengalami keterlambatan. Beberapa guru terkesan langsung melempar kesalahan itu kepada OPS. Tak jarang pula, ada yang terlalu ekstrim dan mengintimidasi OPS dengan caci maki maupun sumpah serapah. Seakan OPS itu bukan manusia biasa melainkan malaikat yang tidak pernah lelah, salah, maupun tersinggung.

Kebutuhan akan adanya OPS dalam satuan pendidikan, sangatlah fundamental pada saat ini. Semua pendataan mulai dari BOS, NUPTK, NISN, Beasiswa, dana bantuan dari pemerintah, penyalurannya melalui proses online. Masalahnya kemudian, tidak banyak kepala sekolah yang mumpuni dalam hal ini. Akhirnya, kebutuhan akan OPS tidak dapat ditawar lagi.

Faktanya, kebutuhan yang fundamental akan OPS ini, tidak dibarengi dengan adanya upaya yang serius untuk memikirkan nasib para OPS. Posisi tawar yang rendah masih melingkupi jabatan itu. Mulai dari status tidak tetap, diberikan honor yang tidak sepadan, maupun sikap marginalisasi yang masif dari beberapa teman sejawat.

Hal ini menjadi tidak sebanding dengan kinerja OPS yang dibutuhkan setiap saat tanpa mengenal waktu. Mulai dari memasukkan data peserta didik yang ratusan bahkan ribuan, Memasukkan data guru dari data pribadi, keluarga, maupun data sertifikasi guru untuk pencairan tunjangan. Tugas tersebut menjadi lebih berat ketika beban tanggung jawab akan kesalahan, dilampiaskan kepada OPS.

Kepada para ops yang telah menjaga dedikasi dan loyalitasnya, saya ucapkan salam hormat dan kagum saya. Semoga, keseriusan dalam mengawal sekolahnya masing-masing menjadikan amal ibdah yang akan mendapatkan ganti berupa keberkahan hidup tanpa batas.

Sumber gambar: http://dewanku02.blogspot.co.id/2016/08/boleh-kerja-keras-tapi-jangan-lupakan.html

Gedangan, 20 Februari 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post