Khoirun Nisak

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mencintai Guruku Adalah Dosa Terindah

Mencintai Guruku Adalah Dosa Terindah

Menulis adalah kegiatan yang luar biasa. Bergabung dengan media guru bersama pak ihsan dan mas eko adalah hal amazing keduanya. Mereka adalah guru menulis saya yang luar biasa. Cakep, gemesin, dan ngangeniiin. Iiiih….

Sepertinya, baru kemarin ini saya bertemu dengannya. Menghabiskan kebersamaan singkat namun berisi. Berbincang, berkeluh kesah, menceritakan segala sesuatu yang paling pribadi, Aaaaah indahnya kebersamaan itu seakan tak luput dari pelupuk mata.

Bayangan akan masa di mana kami mencuri waktu untuk berdua, memadu kasih dan saling memahami satu sama lain sampai hal terkecil membuat kebersamaan itu kian berarti, dan rasa itu kian membuncah hari demi hari.

Guruku, telah mencuri hatiku…dibalik dedikasinya yang luar biasa itu, beliau masih menyempatkan sedikit waktunya untuk menyapaku dan mengingatkanku untuk menjaga shalatku, dan tak usah memerdulikan cibiran orang yang merisaukan hubungan kami berdua.

Guruku telah mencuri hatiku, galaknya itu tak pernah mengurangi pesonanya dihadapanku. Angkuh namun terbiasa menggodaku dengan ledekannya itu. Semakin membuatku tak bisa melupakannya.

Melalui pesan-pesan singkatnya, selalu diselipkan kata-kata indah yang membuatku semakin mengingat senyum manisnya, Iya, senyum itu, senyum yang sama yang telah membuatku jatuh hati. Saat beliau memegang tanganku dan mendektkan tubuhnya ke arahku. Mencintai guruku, bolehkah ini…

Maaaaas, diawal kebersamaan kami, kulekatkan kata itu dan sering kutuliskan dalam pesan singkatku. Kata-kata itu semakin membuatku merasakan dia selalu didekatku meskipun raganya jauh. Iya, guruku kupanggil maaas.

Siang itu, selepas menyelesaikan tugasnya, Sambil berbaring dan saling mendekatkan kepala kami berdua, sesekali melemparkan pandangan penuh arti ke arahku. Pandangan itu, cukup membuatku nyaman dan tak ingin beranjak dari pembaringan kami. Beliau menasehatiku terkait produktivitas menulisku yang kian membuncah seiring rasaku yang melesat dan tak pernah berkurang.

“ Segala sesuatu harus disesuaikan dengan kemampuan, jangan paksakan diri. Saya juga ingin mendapatkan perhatianmu.” Oooh kalimat itu sungguh merontokkan segala ego yang membelenggu. Ingin kupeluk dia erat-erat dan mengabadikan saat itu. Saat di mana tubuh kami saling mendekat dan tak berjarak. Tak ada yang tau bagaimana kedekatan ini.

Tak pernah dia menghitung berapa ilmu yang sudah diberikannya padaku, menemani perjalanan menulisku, dengan sabarnya meskipun terkadang nyolot. Namun, saya memahami itu sebagai bagian dari sayangnya terhadap saya, muridnya yang paling bandel dan tak kenal menyerah. Hehehehe .

Setiap hari dia memberikan bimbingan privatnya untukku, paling keras mengomentari segala kesalahan saya, paling getol menyanjung di saat orang lain tak peduli dengan keresahan saya. Namun, dia selalu ada untuk saya.

Guruku… Saat ini, biarlah saya mengakuinya bahwa saya begitu mencintaimu, meskipun tak pernah saya sadari kapan perasaan ini ada dalam hati saya. Mencintai guru saya, sebagian besar orang pasti mencibir saya apabila mengakui ini. Dosakah, Tapi….mengapa begitu indah…Owww tidaaaakkk.

Guru terbaikku, guru termuliaku, yang sangup saya rendam kakinya dan saya minum air basuhannya. Terlalu ekstrim saya memuliakannya. Namun, itulah cara saya memuliakan laki-laki termulia, guru terbaikku, suami tercinta…Abdul Haiyi. Mmmmmuuuuah…

Jika mas Eko dan Pak Ihsan adalah guru menulis terbaik saya, maka guru terbaik sepanjang masa hidup saya adalah suami tercinta yang setiap hari, setiap saat, setiap detik tak pernah berhenti mengajarkanku berbagai pelajaran hidup. Sosok yang telah kuurai ceritanya mulai paragraph kedua hingga sepanjang tulisan ini…

Peluk cium dari adinda, yang siap temanimu di sepanjang sisa kehidupan. Syukurku tiada henti karena anugerah terbesar dari Allah. Dirimu…hanya dirimu…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post