khomsatun widhi hastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta tanpa Syarat dibalik syi’ar korban.

Bukan sekedar urusan potong kambing, pesta sate kambing, ataupun sedekah dengan bagi-bagi daging kambing. Amat sederhana jika hanya urusan kambing. Ribuan tahun telah berlalu namun tetap terasa aroma Cinta dari manusia-manusia mulia. Empat pelaku manusia-manusia langka yang sejarahnya menghiasi dunia. Memberi arti sebuah cinta yang sebenarnya. Yakni persembahan korban begitu indah sepanjang masa. Akankah di zaman ini akan ditemukan kembali model pelaku macam mereka?

Sarah Namanya. Perempuan cantik, cerdik, nan mempesona. Dia memiliki hati yang luar biasa tidak selayaknya manusia di zamannya. Di saat semua manusia menentang ajaran kedamaian dan kebebasan dari seorang Rasul pilihan, dialah yang bersedia menemani perjalanan dakwahnya. Sarah dengan kegigihan dan ketaqwaanya rela mendampingi kekasih Allah-Ibrahim as.- menapaki perjalanan panjang. Amat besar cinta dan taatnya pada Ibrahim. Waktu pun berlalu. Terasa hampa dalam satu keluarga belum ada putra. Putra sebagai pewaris ilmu dan penyambung estafet misi dakwah ayahanda. Menyeru pada jalan kedamaian, kebebasan, dan penghambaan. Lagi-lagi Sarah, perempuan yang amat mencintai Rab-Nya di atas segalanya. Cintanya kepada suaminya takkan mengalahkan cinta hebatnya pada Sang Penguasa. Akhir cerita, ia relakan kekasih hatinya menikahi perempuan cantik nan mulia -Hajar- demi mendapatkan keturunan seorang putra. Agar kelak tiada terputus pesan kedamaian dari Rabb-Nya. Model Cinta macam apa yang kian menimpa Sarah...? Pengorbanan macam apa ini...?takkan mampu dijelaskan dengan sekedar berkata. Adakah kita temukan model perempuan taqwa di zaman ini semacam Sarah?

Hajar namanya. Harum semerbak sepanjang masa. Statusnya sebagai isteri kedua. Ia bukanlah wanita penggoda. Atau pendamba syahwat semata. Atau apalah itu yang biasa disematkan orang-orang pada status isteri kedua. Allah pun berkehendak. Terkabullah cita-cita Ibrahim bersama Hajar. Hajar akhirnya dikaruniai seorang putra. Putra sebagai dambaan cita-cita mereka bertiga. Perhatian Sarah dan Ibrahim menjadi berlebih. Betapa cinta mereka berdua kepada hajar dan putra yang ada dalam rahimnya kian besar. Namun tak lama, ada ujian berat yang menanti. Rasa cemburu menyelimuti.

Allah berkehendak menguji. Akankah mereka berhasil melewati ujian dengan sukses, ridha, dan tanpa keluh kesah? Datanglah mimpi yang menyelimuti Ibrahim, perintah mengasingkan putra dan isteri tercinta. Jauh dari bisingnya manusia dan lalu lalangnya kota. Hanya ada pohon kurma dan hamparan padang pasir tak berpenghuni. Dengan bekal seadanya, Ibrahim rela meninggalkan isteri tercintanya. Hajar pun berteriak, “Suamiku, akankah kau rela meninggalkan kami di tanah tak berpenghuni ini? Sedang anak ini masih kecil?”(kalimat inipun diulang 3 kali). “Apakah ini perintah Allah?” “Iya,” akhirnya muncul jawaban juga, dari lesan yang masih kelu seolah tak sanggup melihat wajah manusia istimewa di hadapannya. Lirih Sarah, dengan keridhaan, ”Kalau begitu, Dia tidak akan menelantarkan saya.” Tidak ada protes tentang materi ujian keimanan dari Hajar. Ia tetap husnudhan pada ketaatan suaminya. Model Cinta macam apa yang kian menimpa Hajar...? Pengorbanan macam apa ini...?takkan mampu dijelaskan dengan sekedar berkata. Adakah kita temukan model perempuan taqwa di zaman ini semacam Hajar?

Beberapa tahun berlalu, sekali waktu Ibrahim mengunjungi Ismail di tanah sepi itu. Namun, kondisinya berbeda. Saat ini tempat itu telah berpenghuni banyak manusia. Oleh sebab keberkahan dari Rabbnya, akibat lulusnya ujian yang menimpa Hajar. Ujian pun kembali menimpa.

Putra Ibrahim, Ismail pun tumbuh sehat dan cerdas. Kapasitas taqwa yang dimilikinya sebagai turunan bibit unggulan sang Ibunda dan Ayahanda begitu mencengangkan. Kembali Ibrahim bermimpi. Allah menyuruhnya menyembelih putra tercintanya. Betapa perintah itu di luar akal manusia. Manusia macam apa yang akan tega menyembelih darah dagingnya?...bersambung --->

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kalimatnya romantis Bu... Keren

07 Sep
Balas

weh, takbayangke gak ada yang mo baca...isin iki

08 Sep



search

New Post