Satu Hina Satu Asa
Tuhan
Inilah balasannya
Karena aku tidak mau mundur terhormat
Terlalu besar ketakutan kehilangan
Terlalu besar rasa cinta
Kini, Kau tegur aku dengan mengambil paksa
Kau renggut pelita dengan memberikan cidera
Andai dulu kuikuti nurani
Aku pergi dengan bangga
Kini, aku terhempas dengan hina
Tuhan
Sesalku tiadalah guna
Engkau masih memberikan kesempatan
Dengan hanya satu penghinaan
Andai Kau tak lagi peduli
Niscaya seluruh semesta yang menumpahkan penghinaan
Bukan hanya seseorang
Asaku masih ada
Meski dibalut luka
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar