Tahukah engkau? Ketika aku mendengar namamu, degupan jantungku berdetak kencang?

Tahukah engkau? Ketika aku membaca pesan darimu mataku berbinar?

Tahukah engkau? Ketika aku mendengar suaramu, degupan jantungku berdetak kencang, mataku berbinar, mulutku kaku dan hatiku berkata Rindu?

Tapi mengapa setiap aku bicara Rindu, engkau tidak pernah menganggap itu!

Engkau malah mengelak, membicarakan hal yang lain!

Setidak penting itukah Rindu ini?

Ya memang, setiap kali kepulanganku tidak pernah ada waktu luang untuk melepas Rindu.

Bukan berarti aku tak Rindu. Hanya saja waktu luang kita berbeda. Ketika aku ada waktu luang untuk melepas Rindu apa engkau bisa menemaniku melepas Rindu? Tidak.

Dan dengan bodohnya diriku, sampai tak pernah tahu waktu luang engkau kapan!

Paginya engkau sibuk dengan pekerjaanmu.

Siangnya kita sibuk dengan keluarga yang lain.

Sorenya engkau sibuk dengan pekerjaanmu.

Selepas Maghrib? Ku lihat engkau tengah berbaring beristirahat.

Aku tak tega mengganggumu.

Ingin rasanya ada sedikit waktu luang untuk kita melepas Rindu.

Tapi jawabanmu? "Untuk apa? Kaya anak muda saja! Mending di rumah." Tapi pada kenyataannya? Hem....

Maka dari itu, ketika aku pulang lagi aku lebih baik keluar rumah.

Karena itu merupakan protes dariku.

Seharusnya engkau tahu itu.

Salam sayang..