KISSYA WENS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sambil Berjualan Ayam Geprek Kuraih Toga Di Kepala ( Romansa Oemar Bakrie di Bumi Serasi )

Sambil Berjualan Ayam Geprek Kuraih Toga Di Kepala ( Romansa Oemar Bakrie di Bumi Serasi )

      Dua setengah tahun yang lalu aku mulai menapaki dunia perkuliahan yang sama sekali tidak terbayang dalam benak ku. pada waktu itu dua teman sekantor meminta ijin kepada atasan untuk melanjutkan pendidikan di UPGRIS, kebetulan aku melintas masuk ke kantor "Bu Endah, tidak sekalian mendaftar mumpung ada teman dan kesempatan mendaftar diperpanjang." sapa atasan ku " hah ... mendaftar apa ya pak ?" tanyaku kebingungan. lalu Dinar salah satu temanku pun menjawab" ini lho bu, ada pendaftaran kuliah pascasarjana di UPGRIS, kebetulan ada kelompok belajarnya dekat dengan kantor." akupun hanya menanggapi dengan senyuman dan menggelengkan kepala.

      Sore harinya saat pulang kerja, aku bertemu Elano di kedai kopi dekat rumah. " sore dek guru ... baru pulang ?, lembur ya ?" sapanya sambil menaik turunkan alis nya. aku pun melengos setelah melirik sedikit ke arahnya  "nggak lihat lagi olah raga jalan sore" jawab ku sedikit ketus. "hallaaahh...ngambek gitu, ada apa sih non... kenapa mukanya ditekuk begitu ?". Akupun mulai bercerita tentang kejadian tadi siang dikantor, "lhaa ... masalah nya dimana ? kan adek cuman ditanya sama si bos ?" tanya Elano bingung hubungan antara cerita dan raut wajah ku yang kusut. " masalahnya aku tuh pengen juga melanjutkan kuliah tapi aku takut gagal." jawabku sambil menundukan kepala. " Owalaaah ... dengerin ya dek guruku sing lemu tur ayu ... uppsss." kata Elano sambil menarik hidung ku sembari cengengesan ( refleks kulayangkan pukulan di dadanya sambil teriak, sakiiitt ... EL) dia pun tertawa terpingkal-pingkal." iya .. ya ...maaf ..." teriaknya karena aku membalas perlakuannya dengan cubitan di pinggang. "dek ... dengar ya kita boleh Miskin uang tapi jangan sampai miskin kemauan, kenapa begitu karena jika kita memiliki kemauan yang kuat, maka kita akan memiliki harapan. lalu jika harapan itu kita laksanakan maka  akan jadi kenyataan bukan lagi sekedar mimpi, Jadi jangan pernah takut gagal sebelum kamu mencobanya." wuuiihh ... gaya bicaranya sudah mirip pak motivator terkenal" sahut ku . " huuuhh .... dasar sontoloyo, dikasih tau malah ngeledek" (sambil mencubit kedua pipi ku). "Maasss EL ... sakiiit tau" teriak ku (sambil memonyongkan bibir ku). " he ...he ... sudah ya mas pulang dulu sudah hampir mahgrib, kamu cepetan masuk rumah, jangan lupa berdoa minta petunjuk Tuhan kapan siap jadi makmum nya mas." pamitnya sambil mengedipkan sebelah mata. " uweeehh orak nyambung sama nasehatnya ...  " jawab ku sambil berlari masuk, dan sayup ku dengar suara tertawa Elano menjauh dari teras rumah.

        Sebenarnya ketakutanku bukannya tidak beralasan. kedua orang tua ku sudah meninggal dunia, selama ini sekolah ku pembiayaannya di bantu oleh kakak sepupuku yang menjadi perawat. namun setelah aku lulus SMK aku tidak lagi meneruskan sekolah, 10 tahun kemudian aku baru meneruskan pendidikan Sarjana ku di Universitas Terbuka dan 3 tahun kemudian aku melanjutkan pendidikan pascasarjana di UPGRIS bareng dengan teman sekantor ku (keesokan harinya setelah ngobrol dengan Elano, akhirnya aku mengikuti jejak temanku mendaftar perkuliahan di UPGRIS). kuliahku dilaksanakan setelah kegiatan kantor hingga kadang sampai larut malam dan banyaknya tugas dosen  membuat uang tabunganku untuk membayar uang semester pun berkurang, untuk mencukupi kebutuhan perkuliahan, akupun kerja part time setelah selesai kuliah menjadi penjual ayam geprek di sebuah warung makan. aku mulai menikmati kegiatan tambahanku, mengerjakan tugas dosen disela-sela menunggu pelanggan warung makan berdatangan menjadi keasikan tersendiri. 

       Tidak terasa 2 tahun berlalu dengan cepat ,aku gagal menyelesaikan target kuliah yang diberikan. Rasa kecewa yang sangat dalam meliputi ku seakan-akan perjuangkanku pulang malam hanya sebuah kesia-siaan. aku bingung, malu, sedih bercampur jadi satu. proposal Tesis yang tinggal diseminarkan aku buang kedalam tong sampah. aku menyerah, benar kata orang-orang itu jika aku terlalu memaksakan diri. drrt...drrt...drrt getar suara hp di saku celana memecahkan lamunan ku, segera kujawab panggilan tlp tanpa melihat siapa yang berada dalam panggilan. belum juga aku membuka suara mengucap salam sudah terdengar suara yang kurindukan "butuh bahu buat bersandar nggak dek guru, bahu mas lebar lho " aku kaget darimana dia tahu aku sedang dalam keadaan kacau kata batin ku. "ini kenapa proposal tesis nya di tong sampah?" darimana dia tahu aku membuang proposal tesis, akupun celingukan mencari-cari keberadaannya, seketika kulihat dia berdiri dekat pintu samping rumah. aku pun berlari menghambur kedalam pelukannya dan menangis. "aku gagal EL ... gak bisa memakai toga" isak ku dalam pelukannya. "siapa bilang...kamu bisa dek, buktikan kamu bisa memakai toga dibulan agustus nanti, itu akan membungkam mulut orang yang tidak suka sama kamu." sambil mengecup kening ku. "wuuaahhh ... ikut dong berpelukan, kalian selalu ninggalin aku." teriak wulan teman kuliah ku sekaligus sahabat kita berdua yang tiba-tiba sudah ada didepan ku dan Elano . "hai wul, tumben kesini ?" tanyaku tanpa menanggapi gurauannya. "besok anterin aku bimbingan yaa ?" pinta wulan sambil mengerjapkan matanya yang bulat mirip boneka.

       Keesokan hari aku dan wulan pergi kekampus dengan diantar Elano, sambil menunggu Wulan menerima bimbingan, aku iseng-iseng membaca pengumuman yang ada di mading, tertulis alur wisuda disana. Elano mendekatiku dan berbisik " Hari ini mendaftar ujian seminar ya dek bareng Wulan". saat aku sedang menatap mata Elano, Wulan datang menghampiriku dengan wajah senang  "Ayo kita daftar seminar proposal, hari ini aku disetujui dua dosen". akhirnya kita berdua pun mendaftar seminar. setelah 2 minggu menunggu, aku dan wulan mendapat jadwal ujian. selesai seminar kita berdua lalui, aku dan wulan harus merevisi beberapa kekurangan, tak kuduga sama sekali revisi aku mencoba meminta ijin penelitian sambil melanjutkan revisi yang ke dua, ternyata disetujui tiga dosen. akhirnya aku berangkat penelitian. di bulan Juli ada wisuda, tetapi pendaftaran paling lambat diawal Juni, aku kembali gagal untuk mengikuti, kekecewaan lagi yang kudapati. akupun tak lagi memikirkan kapan aku wisuda, tiba-tiba ada pengumuman dari kampus jika wisuda diundur, semangatku kembali pulih aku kebut revisian dari dosen, kemudian selesai revisi ternyata ada koreksi dari dosen yang kedua, akupun mencoba meminta bisa mendaftar Ujian Tesis sambil membuat revisian yang kedua. ternyata diperbolehkan. anugerah Tuhan benar-benar ada padaku, akhirnya aku ujian di bulan Juli dan bisa mengikuti wisuda di bulan Agustus. 

        Satu pelajaran dalam hidupku, dimana ada kemauan pasti ada jalan untuk meraihnya. Kesuksesan itu kita yang menentukan, bukan orang lain dan melibatkan Tuhan dalam setiap usaha yang kita kerjakan, maka jalan-jalan yang tidak dapat kita pikirkan akan dibukakan oleh Nya untuk meraih kesuksesan tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post