Perjalanan pak Sani 2
Perjalanan pak Sani...
Pak Sani tetap berusaha bagaimana bisa mendapatkan pinjaman Androit untuk putrinya..
Tambah hari tugas sekolahnyapun
bertambah
Putrinya belum bisa memenuhi tugas gurunya
Dia mencoba bertanya pada temannya yang dianggap sebagai teman baiknya
Sedikit demi sedikit si putri bisa mendapatkan informasi tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan
Sebetulnya si putri anak yang pintar, termasuk peringkat dua di kelasnya pendian dan tidak sombong.
Tapi keadaan keluarga yang menjadikan si putri kadang-kadang minder.
Saat bersepeda bersama teman-temannya, si putri memakai sepeda yang asal bisa jalan, lain halnya dengan teman-temannya, ada yang sepeda lipat, bmx atau lainnya yg bagus-bagus.
Saat sholat berjamaah di sekolah, teman-teman berceloteh tentang mekana yang sedang musimnya, namanya anak kadang saling pamer apa yang dimilikinya, termasuk yang sedang musimnya, yaitu jaket untuk wanita remaja.
Sepulang sekolah si putri bercerita pada ibunya tentang sepeda, tentang mekena dan jaket wanita, seperti apa yang di perbincangkan oleh teman-temanya di sekolah.
Dia utarakan pada ibunya.. kapan ibu punya uang untuk belikan saya mekena yang baru untuk tariwih bu..?
Jawab ibu Sani berdo'a saja semoga Allah memberikan rizqi yang lebih biar bisa beli mekena baru.
Dengan jawaban ibunya si putri merasa lega..asik..asik aku mau dibelikan mekena yang baru...
Dengan keadaan yang serba kekuranganpun si putri tetap berusaha mengerjakan tugas dari gurunya walau dengan manual. Berkat informasi dari temannya.
Pak Sani yang setiap hari membawa tabung gas sebagai dagangannya
Sesekali mampir di toko HP.
Untuk melihat-lihat harga HP dengan harapan kalau punya rizqi bisa membelikan HP pada putrinya.
Pada suatu saat pak Sani sholat berjamaah di mushola di dekat rumahnya, kadang menjadi imam sholat juga. Karena selain berjualan gas pak Sani juga sebagai ustadz tapi tidak mengajar di sekolah, hanya mengisi pengajian kitab di mushola tersebut.
Sehabis sholat berjamaah pak Sani sempat berbincang-bincang dengan temannya tentang tugas-tugas sekolah anaknya dalam situasi vovid 19.
Teman pak Sani menawarkan ada HP tapi mati.
Beliau mengambil HP tersebut dan diberikannya pada pak Sani dengan harapan untuk di servis dan bisa dipakai oleh anaknya.
Dibawanya HP tersebut ke tukang servis dan ditinggal untuk dilihat oleh tukang servisnya.
Semoga HP nya bisa di servis dan ongkosnya ringan..
Nah bagaimana kelanjutan kisahnya..bagaimana hasil dari tukang servis apakah HP nya bisa di servis atau tidak..tunggu episod berikutnya..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar