BELAJAR dari RUMAH TERNYATA TETAPLAH MENYENANGKAN

#Hari ke-85

Oleh :Kun Habibah

Berawal dari Surat Keputusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana {BNPB }Nomor 13 A tahun 2020 tentang perpanjangan status Keadaan tertentu Darurat Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia yang diperpanjang mulai 29 februari hingga 29 mei 2020 .yang diikuti keluarnya surat edaran dari kepala daerah menindak lanjuti dari Surat Edaran dari bapak menteri Pendidikan dan kebudayaan Bpk Nadiem Anwar Makarim bahwa libur sekolah diperpanjang hingga 2 juni 2020.Guna demi keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga.Sehingga di himbau untuk belajar dari rumah atau Daring {dalam jaringan}.

Pada awal pembelajaran dirumah {Daring},memang banyak sekali dari para siswa yang mengeluhkan, bahkan ada yang sampai menangis karena kepingin sekolah dan kangen dengan para guru dan teman temannya ,hal ini mereka sampaikan melalui aplikasi whatsap yang mereka bentuk berdasarkan kelas .Dengan adanya grup whatsap paguyupan yang dibentuk , mereka para guru,orang tua dan peserta didik bisa saling menginformasikan selama belajar dari rumah .

Melalui aplikasi whatsap yang dibentuk berdasarkan kelas, Aplikasi whatsap ini menjadi wadah sumber informasi dari para guru untuk siswa dalam memberikan tugas mandiri yang dikerjakan dirumah,ternyata mereka tetap semangat menjalankan pembelajaran dari rumah ,begitu tugas diberikan, tidak lama mereka sudah selesai mengerjakan dan mengirimnya melalu whatsap ke guru masing-masing .Ini membuktikan bahwa mereka cukup menikmati ,meskipun dilakukan dari rumah.Nampak sekali mereka cukup senang juga, karena pembelajarannya menggunakan alat yang mereka senangi yaitu Handphone dan laptop.Hal ini dapat dibuktikan dengan keaktifan mereka,tidak hanya sekali mereka bertanya tentang materi pembelajaran pada guru melalui whatshap atau aplikasi yang lain seperti zoom dan edmodo, bahkan berkali kali mereka melontarkan pertanyaan ,hingga whatsap dipenuh dengan pertanyaan mereka sampai para guru kuwalahan untuk menjawab.

Mereka para peserta didik sangat memahami, adanya wabah yang sedang melanda di Negeri ini ,Melalui himbauan surat edaran dari kepala daerah, tindak lanjut dari surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan, diharapkan mereka mematuhi protokol kesehatan yaitu lockdown {mengisolasi diri} /menjauhi dari kerumunan orang banyak ,stay at home {berdiam diri dirumah saja}, work frome home {bekerja dari rumah}. Hal inilah yang mengharuskan mereka untuk belajar dirumah saja. Dengan media aplikasi di handphone atau laptop danmelalui televisi yang diprogramkan oleh bapak menteri pendidikan , ternyata hal ini membuat mereka lebih asyik dan menyenangkan dalam belajar dari rumah.

Dengan adanya wabah covid 19 ini,yang mengharuskan peserta didik kembali pada lingkungan keluarga, yang merupakan lingkungan utama ,dimana anak menerima pendidikan utama yaitu pendidikan dari orang tua .Disinilah yang sebenarnya, pembentukan karakter anak terbentuk.

Melihat kembali belajar dari Ki Hajar dewantara dengan sistim pendidikannya adalah sistem among,yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asah ,asih dan asuh{care and dedication based on love}.Dan pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai tempat .Bpk Ki Hajar Dewantara ini memberi nama TRI SENTRA PENDIDIKAN yaitu Alam keluarga[Pendidikan informal],Alam perguruan{pendidikan formal},Alam pergerakan pemuda {pendidikan informal}.Ketiga alam ini memiliki pengaruh besar untuk membentuk kepribadian serta tingkah laku anak.

Pemerintah,keluarga,pihak sekolah dan masyarakat merupakan steakholder pendidikan.Tujuan pendidikan akan tercapai dengan mudah apabila proses pendidikan dilakoni dengan sebaik mungkin .Steakholder harus memposisikan dirinya sebagai pembelajaran yang siap untuk didik.Peserta didik akan menjadi pusat perhatian bagi seluruh steakholder dalam mencapai tujuan pendidikan,sehingga ketercapaian pendidikan menjadi tanggung bersama.Bagaimana tujuan pendidikan dengan adanya covid 19 ini?

Kembali belajar dari rumah

Dengan didampingi orang tua ,mereka akan lebih banyak mengetahui pendidikan yang sesungguhnya tidak hanya tentang ilmu pengetahuan{koknitif} saja ,melainkan sikap{afektif} dan ketrampilan{psikomotor}. Hal ini dapat mereka apresiasikan dengan contohnya; membantu pekerjaan rumah orang tua, dalam hal beribadah juga akan lebih banyak dipantau oleh orang tua, karena anak lebih banyak dirumah dan larangan untuk bermain kemana-mana ,bahkan dalam hal ketrampilanpun mereka lebih kreatif dengan adanya panduan langsung dari orang tua.

Contoh kongrit anak saya sendiri yang pertama bernama Inas ummaimah junaidi ia lebih tekun belajar dalam mempersiapkan ujian masuk ke perguruan tinggi, dia lebih tahu pekerjaan rumah contohnya menyapu halaman,menguras kamar mandi ,mengepel hal ini yang tidak pernah ia lakukan selama bersekolah dikota yang hidup di kosan.Begitu juga dengan anak saya yang ke dua yang bernama Aliftra ainun qalby junaidi mungkin karena laki- laki berbeda dengan sikakak yang lebih tekun dan rajin beribadah.tetapi si adik ini lebih peduli jika dimintai bantuan dari saya misalnya ke toko membeli sesuatu ia langsung berangkat tetapi ia tidak suka jika di ajak traveling.Selama daring si kecil ini lebih mandiri dan tidak mau dipandu ,lebih suka mengerjakan sendiri tugas-tugas dari gurunya.

Wabah covid 19 ini yang mengharuskan semua orang dirumah saja, belajar dari rumah saja. Sebenarnya membawa dampak positif yang sangat besar juga untuk perkembangan karakter anak. selain itu, juga dapat mengurangi tingkat kenakalan anak karena pergaulan yang dibatasi dengan adanya lokkdown dan stay at home ini.Semoga wabah ini akan cepat berlalu dan semua tetap dalam lindungan Alloh Swt Amin.

Salam literasi

Penulis:

Nama :Kun Habibah ,S.Pd , lahir di Jember tanggal 3 april 1977 .Mengajar di SMPN I Gumukmas,Jember. Sebagai guru PPKn .Kontak yang bisa di hubungi 085399431091.Email:[email protected].