Kuntar susanto

Wiraswasta di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya...

Selengkapnya
Navigasi Web
GERTAKAN KEPALA SEKOLAH

GERTAKAN KEPALA SEKOLAH

Di belakang sekolahku ada sebuah kolam mati berukuran besar, hampir separuh lapangan bola kaki. Kolam yang dibuat dengan alat berat menjadi dalam. Orang dewasa hanya tampak kepalanya saja bila masuk dan berdiri di dalamnya.

"Hoooi! Sinilah kamu! Ngapain kamu main ke tepian kolam? Sekali lagi Bapak melihatmu bermain di sana. Aku tinju kepalamu. Gertak kepala Sekolah pada si Ozy tanpa henti. Hingga ozy tak sempat mengeluarkan sepatah kata.

Ozy, siswa kelas empat. Badannya pendek kecil. Rambutnya cepak. Ia adalah murid yang bisa dikatakan paling bandel dan ngeyelan di antara teman - temannya. Bahkan anak kelas enam saja takut pada gertakannya.

Ozy tinggal di pasar. Mungkin lingkungannya yang membuat ia berbeda dengan anak seusianya.

Aku adalah guru baru di sekolah ini. Aku terkejut ketika melihat kepala sekolah menggertak ozy. Saat istirahat, aku temui kepala sekolah. Membahas tentang apa yang beliau lakukan kepada ozy.

Menurutku itu terlalu kasar. Apakah itu tidak akan membuat anak ini kena mental. Sehingga akan memperburuk sikapnya.

Kepala sekolah tersenyum. Beliau mulai berkata; " Saya ini kepala Sekolah. Ozy itu murid di sekolah ini. Dia memiliki wali kelas. Wali kelas akan melaporkan setiap hal yang terjadi di kelasnya. Terutama hal - hal yang diluar kendalinya. Ozy ini sudah berulang kali membuat kegaduhan. Nasehat wali kelasnya tidak mempan. Tentang apa yang ia telah lakukan itu sangat beresiko. Terutama terhadap dirinya, guru dan sekolah. Menyikapi hal ini, Tentulah saya harus turut serta turun tangan. Adakalanya kita sebagai guru memang harus bertindak tegas. Apalagi terhadap siswa yang berlatar belakang sangat terpengaruh oleh lingkungan kurang baik. Bila tidak tegas dalam mengahadapi siswa yang seperti ini. Maka kita sebagai guru akan disepelekannya. Bagi saya, setiap siswa memiliki cara tersendiri untuk mengahadapinya. Pendidikan tidak hanya tentang teori, materi, dan nilai yang tertulis. Namun, juga tentang sifat dan sikap. Apakah siswa itu akan menjadi lebih baik sikapnya atau sama saja seperti sebelum disekolahkan. Hmmm, semoga rasa khawatir pak Dun tidak terjadi. Alhamdulillah cara yang saya gunakan, sudah bisa merubah banyak siswa - siswa yang seperti ini menjadi lebih baik. Paling penting, kita harus tetap tersenyum bila bertemu dengannya setelah menasehatinya. Supaya tidak dianggap guru yang menyeramkan hehe"

Bagaimanapun juga setiap guru memiliki cara tersendiri dalam mendidik siswanya. Mungkin Akupun akan melakukan hal yang sama bila cara itu dianggap ampuh dalam menghadapi masalah siswa. Memang itulah tujuan sekolah. Merubah cara berfikir dan sudut pandang siswa untuk lebih baik. Menjalani kehidupan di masa depan dengan cara yang baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sekolah yang sesungguhnya ialah merobah perilaku dari yang tidak baik menjadi baik. Keren... Salam literasi...

14 Mar
Balas

Terima kasih . semoga selalu. Salam literasi.

14 Mar
Balas



search

New Post