Ono opo iki? Ono opo iki? Kok pak polisi podo nang umahku? Mbah Bagio yang baru pulang dari kebun kebingungan. Masuk kamar sambil terus terucap "ono opo iki" di mulutnya. Istrinya yang pendengarannya sudah berkurang karena faktor usia terus mengikuti suaminya dan menenangkannya.

Tak lama beberapa tetangga juga menghampiri rumah mbah bagio penuh heran. Mereka menanyakan ada apa kepada pak Kadus yang juga berada di sana. Pak Kadus diam saja tidak memberi jawaban. Mungkin Karena mbah bagio masih di kamar.

Mbah bagio dan istrinya sudah jompo dan hanya tinggal berdua. Kedua anaknya sudah menikah dan memiliki rumah sendiri. Mbah bagio masih sering ke kebun menanam sayuran untuk dijual demi memenuhi kebutuhan keluarga. Hari ini dikejutkan oleh kedatangan dua orang polisi ke rumahnya. Mbah bagio tenang dan tak lagi bertanya setelah mendapatkan penjelasan dari pak polisi.

Dua orang orang polisi bersama pak Kadus datang ke rumah Mbah Bagio. Mereka sedang menjalankan tugas anjangsana. Yakni tugas mengunjungi warga jompo yang kurang mampu. Pak polisi memberikan bingkisan sembako. Sembako berupa kebutuhan sehari - hari seperti; beras, telur ayam, minyak goreng, dan mie instant. Sembako ini bisa mencukupi kebutuhan dapur mbah bagio dan istri setidaknya untuk satu bulan.

Mbah bagio dan istrinya tampak terharu. Mereka sangat bahagia hingga air berlinang di matanya. Saat menerima sembako mbah bagio tersedu dan langsung memeluk pak polisi sambil mengucapkan terima kasih banyak.