12. Saatnya Tentukan Pilihan
Saatnya Tentukan Pilihan
==
Tak mampu menembus jantung yang sudah terbelah
Hati seolah mati tanpa darah
Sementara rembulan menggantung sepi
**
Kepul asap rokok beraroma kemenyan
Jiwa sekarat tanpa obat
Biarlah tergeletak tanpa masa depan
Asal rindu ini masih setia tersimpan
**
Mata menerawang jauh tinggi
Kiranya mati dalam sujud adalah sebuah kehormatan
Tak peduli isak tangis di kejauhan
Semakin sayup kemudian hilang
**
Aroma magis mengudara
Menghalau galau yang terus membuat kisruh
Menunggu berubahnya keputusan
Ternyata tetap dalam pasungan
**
Jika anugerah mengapa menyiksa
Jika musibah mengapa banyak yang mengharapkannya
Begitulah hidup yang tergantung sudut pandang
Lupa akan sebuah kenikmatan
**
Teruslah bersyukur dalam tiap fase
Lumrah saja jika sekarang hujan tapi esok panas kerontang
Yang perlu diubah hati dan pikiran
Dipenuhi syukur atau hanya mengeluh berkepanjangan
===
Banyuwangi, 12 Juli 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksinya kereeeen.... Bersyukur dan bersyukur. Mantap, Bun
Menginspirasi bunda. Luar biasa
Terimakasih pak tri sehat selalu
Duuuhh...kerennyaaa...
Waduh jambu Darsononya bikin ngiler isun tek, kari penak, kapan riko ngirim jambune nang isun?
Poto baen pak, heng milu nduwe, hehe..Kesuwun atensine...
Biyuh