17. Sayap
Sayap
===
Sayap rapuh lelah mengepak
Menguncup layu tanpa semangat
Kegagahannya hilang diterpa badai semalam
Mata yang tajam tak lagi menantang
Tertunduk mengaku kalah di terik siang
Rupanya kejayaan yang dimiliki hanya sekejap
Kini dia sendiri
Menjadi golongan marginal yang hanya mendapat senyum separuh
Tak ada penghormatan sedikitpun
Hanya ada dedaunan kering dan debu yang diterbangkan angin
Sepi, sunyi, dan kesepian
Menatap senja yang semakin mendekat tanpa penghalang
===
Banyuwangi, 17 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pedihnya. Keren puisinya, Bun
Terimakasih bunda.. sehat selalu
Keren pusinya Bu Kur, sukses selalu.