KERINDUANKU

Sehari sebelum kepulanganmu menghadap Sang Khalik perasaanku begitu gelisah hingga pulang sekolah bergegas kutemui dirimu.

Suapan ketiga buah jeruk di tanganku kau tolak. Tanpa berkata-kata kau genggam terus jemari tanganku. Matamu tetap tertutup. Saat kubisikkan di telingamu apa yang kau inginkan, satu kata terucap "Faiz". Ya..."Faiz" anak ketigaku.

Saat kupamit untuk menjemput anakku demi mewujudkan keinginanmu, kau gelengkan kepala seraya mempererat genggaman ditanganku. Pertanda kau tak ingin kutinggalkan. Suaramu yang semakin melemah, asupan makanan yang kau tolak, serta perkataan doktermu membuatku semakin takut.

Dalam tidurmu genggamanmu tak kau lepas. Sedikit saja tanganku bergerak kau pererat genggamanmu. Hingga saat kubisikkan "Mih...Asih mau jemput Faiz dulu ya. Ini sudah setengah lima sudah telat setengah jam." Matamu langsung terbuka genggamanmu langsung kau lepas.

Saat kuhadirkan "Faiz" ke hadapanmu. Kau sudah tak mampu bersuara, tanganmu sudah tak mampu menggenggam. Hanya butiran air mata mengalir di pipimu saat menatap "Faiz" cucu kesayanganmu.

Ibuku sayang....

Lelaplah dalam tidur panjangmu. Jangan kau khawatirkan cucu kesayanganmu.

Lihatlah Ibu....

Perjuangan lima tahun kita telah berhasil. Operasi perpanjang otot di kedua kakinya telah membuatnya mampu berjalan dan berlari seperti anak-anak yang lain.

Lihatlah Ibu tersayang...

Cucumu telah mampu berdiri tegak melakukan gerakan shalat.

Cucumu tak pernah absen mengikuti pelajaran rolahraga.

Cucumu kini telah mampu bermain sepak bola, bermain pencak silat.

Cucumu telah mampu tahfidzul qur'an juzz 30.

Cucumu mampu merutinkan puasa sunahnya sesuai harapanmu.

Semua berkat doa-doamu Ibu...

Semua berkat motivasimu pada kami.

Ibu betapa kuingin memelukmu,

bersujud simpuh di kakimu.

😭😭😭

22122017

Kurniasih SaguSabu Kota Cirebon