RINJANI

TANTANGAN MENULIS GURUSIANA HARI KE-13

“Hhmm…hidup dan kehidupan terasa begitu asing bagiku. Padahal, aku sudah hidup nyaris setengah abad. Namun, aku masih tak mengerti mengapa aku hidup dan untuk apa pula aku hidup?” tanya Rinjani kepada hati kecilnya.

Rinjani perempuan yang sebenarnya memiliki segalanya. Sebagai wanita, dia memiliki kecantikan fisik yang sempurna bahkan dapat dikatakan sangat sempurna. Meskipun usia Rinjani hampir setengah abad, tetapi kecantikannya seperti perempuan berusia 25 tahun. Kulitnya masih segar. Tumbuhnya masih ramping. Proporsi tubuhnya ideal, dengan garis tubuh yang sempurna. Gerakan tubuhnya masih lincah dan anggun. Kecantikan Rinjani adalah dambaan setiap perempuan.

Rinjani pun memiliki keluarga yang sempurna. Suaminya dapat dikatakan sebagai lelaki sempurna. Dia seorang lelaki berwajah tampan dengan tubuh yang keren. Kariernya pun sukses. Dia pengusaha sukses dengan kekayaan yang berlimpah. Bahkan, suami Rinjani menduduki posisi ketiga sebagai orang terkaya di Indonesia. Selain itu, suami Rinjani juga lelaki setia, penuh kasih, dan perhatian. Sungguh pria dambaan para wanita.

Kehidupan Rinjani pun sebenarnya dapat dikatakan sangat sempurna. Dia telah dikaruniai sepasang anak yang saat ini sudah tumbuh dewasa. Anak pertama Rinjani bernama Dewantara, berusia 22 tahun telah lulus dari universitas ternama di Indonesia dengan predikat cumlaude. Saat ini, Dewantara sedang berkuliah di universitas terbaik di Jerman dengan mengambil jurusan bisnis, jurusan yang diambil dengan harapan dapat menggantikan posisi ayah Dewantara di beberapa perusahaan milik ayahnya. Sementara, anak kedua Rinjani berusia 20 tahun, yang bernawa Dewi Pelita. Anak itu cantik, cerdas, modis, dan serbabisa serta luwes. Tak ada yang kurang dalam kehidupan Rinjani.

Rinjani yang memiliki segalanya, tetapi ia tidak merasa memahami dan mengenal kehidupan. Ada apa dengan Rinjani?

***

Rinjani tengah duduk membaca sebuah majalah yang menuliskan tentang kesuksesan suaminya sebagai seorang pengusaha dan sebagai seorang kepala keluarga. Pada halaman majalah itu tertulis, “Dewantara pengusaha sukses kini semakin sukses. Kesuksesannya itu membuat dia mendapat gelar the year’s most of successful man. Dewantara sukses mengelola perusaan dan sukses dalam membina rumah tangga.”

Membaca kalimat tersebut Rinjani hanya tersenyum. Senyum yang tidak dapat diartikan sebagai senyuman ungkapan kegembiraan, kebahagiaan, apalagi rasa syukur. Senyum itu malah menggambarkan keironisan. Senyum yang aneh. Kemudian, Rinjani menutup majalah itu. Dia berjalan ke ruang musik, disetelnya lagu yang hanya disetel pada saat dia seorang diri. Musik yang terkesan liar. Musik yang tidak mencerminkan penampilan Rinjani yang berkesan anggun. Rinjani bergoyang mengikuti irama musik yang menghentak. Tubuhnya berkeringat karena mengikuti hentakan irama musik itu benar-benar menguras energi Rinjani. Setelah merasa lelah, dimatikannya musik itu. Dia ke arah cermin. Dielapnya peluh yang membasahi tubuh dan wajahnya. Kemudian, dia merapikan rambutnya dan riasan wajahnya, Rinjani kembali menjadi wanita dewasa yang sangat anggun. Tatapan matanya kembali sendu. Padahal, pada saat dia mendengar musik tadi, mata itu berkesan liar.

Ada apa dengan Rinjani? Apakah dia tergolong perempuan yang memiliki kepribadian ganda?