Kusdar Yuni,S.Pd

Hallo sahabat penulis yang hebat,salam literasi !! panggilan saya Yuni.saya mengajar di SMKN 1 Padang Panjang. SUMBAR. Bidang studi PPKn. Menjadi guru mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kisah Kasih di Sekolah Bagian 3

Kisah kasih di Sekolah bagian 3

Tantangan Ke -27

#Tantangangurusiana

Andika selalu mengawasi kami bertiga. Siang itu kami sedang membaca puisi yang kami buat bertiga sambil ketawa, rencananya untuk membalas puisi kak Aksa dan gengnya yang akan kami kirim untuk mading. Dengan cepat Andika merebut kertas tersebut, aku bertiga mengejarnya. Wah ternyata Andika larinya sangat kencang, dia sudah sampai saja di depan kak Aksa. Langsung Andika memberikan kertas itu pada kak Aksa, diujung kertas itu ada tulisan cewek misterius. Aku dengan cepat merebut kertas itu, ternyata kak Aksa berhasil mengambil kembali dari tanganku.

“ Berarti kalian bertiga yaa, cewek-cewek misterius itu ?, yang selalu mengerjai kami, jangan mengelak lagi ujar kak Aksa.”

Karena udah ketahuan kami mengangguk saja sambil ketawa. Kak Aksa melirikku, aku jadi salah tingkah didepannya.

“ Kami pamit dulu yaa ,kakak-kakak karena bel masuk sudah berbunyi.” Ucap Irma.

“ Yaa, sana cepat masuk ,nantik kena marah kata kak Abimayu.”

Kami berlari sambil ketawa bertiga.

“ Hancur rencana kita mengerjai mereka , ujar Lisa.

“ Ini gara-gara Andika ,” yuuk kita serbu Andika. Kami berlari menuju lokal.

“Andika meledek kami, ketahuan juga kan?”.

“Ah kamu Andika kamu jahat, tidak bisa lihat orang senang, omelku.

“ Dia hanya senyum-senyum melihat kami galau bertiga.

Sejak saat itu kami masih berbalas-balas puisi di mading, dan kak Aksa beserta gengnya sering menunggu kami pulang, kemudian mereka menghampiri kami . Lama-lama kami jadi akrab. Dan sering cerita-cerita bareng di halaman sekolah.

Siang itu aku dan teman-temanku sedang duduk-duduk disamping lokalku , kebetulan sekolah kami yang cukup luas dan banyak taman-tamanya. Jadi kami betah disekolah.kalau tidak ada guru kami tidak pingin keluar gerbang kami hanya duduk-duduk ditaman. Kalau ada tugas kami kerjakan dilokal, semasa kami begitu jarang siswa yang cabut dan alfa-alfa. Kami begitu hormat kepada guru, segan, dan minat belajar kami cukup tinggi.

Siang itu saat sedang asyik-asyiknya aku bercanda dengan teman-teman, aku dipanggil oleh kakak yang berambut keriting, orangnya kocak dan dia itu teman kak Aksa namanya Abimayu.

“ Orin kesinilah, “ Ada apa kak? “ Nanti pulang sekolah kak Aksa, mau bertemu dengan kamu ada perlu katanya.”

“ Baik Kak, “jawabku. Kakak itu pergi berlalu. Pikiranku mulai bekerja , ada apa yaa, dari pada penasaran sebaiknya aku temui saja.

Sepulang sekolah ternyata kak Aksa sudah menunggu di bawah pohon, dan tersenyum melihat diriku yang berjalan menuju kearahnya . Melihat senyumnya jantungku berdetak kencang .

“ Hai Kak ,” sapaku .

“ Sudah lama kakak menunggu yaa ?”....tanyaku.

“ Kalau menunggu Orin kakak tidak pernah bosan,” jawab kak Aksa. Aku jadi tersipu malu.

“ Mau kemana kita Kak “.

kerumah Kak Elina saja Yuuk? Pinta kak Aksa.

“ Baiklah kak.” Dia langsung berjalan disampingku. Kami jadi grogi, tidak ada yang memulai percakapan, sudah hampir setengah perjalanan cuma diam. Saat mau berbicara mulutku terasa terkunci, kami hanya tersenyum kalau kebetulan bertatapan.

Sampai juga akhirnya kami dirumah kak Elina. Kak Elina membiarkan kami duduk diruang tamunya, kebetulan mengarah kejalan. Kemudian Kak Aksa menayampaikan maksudnya.

“ Orin, sudah lama kakak mengamati dirimu, ternyata kakak mengagumimu.”

“ Apa yang menyebabkan kakak mengagumi aku ? “

“ Kamu selalu ceria, baik, mampu memahami seseorang dan yang paling kakak suka kamu itu taat, maukah kamu menjadi pacar kakak?,

“ Aku diam sesaat ,aku takut untuk memberikan jawaban , karena terkejut, kakak itu secara langsung mengungkapkan perasaannya.

“ Kalau kamu tidak bisa memberikan jawaban sekarang, tidak masalah kapan kamu bisa saja.

“ Baiklah kak, aku butuh berpikir dulu, seminggu lagi aku beri jawabannya yaa kak?.”

“ Yaa, tidak apa-apa. Untung kak Elina datang menghampiri kami sambil membawa dua cangkir teh panas dan sepiring kue. Ketegangan kami mencair seketika dan kami habiskan sore itu dengan cerita-cerita lucu. Karena hari sudah sore aku pamitan untuk pulang duluan .

“ Mau aku antar Orin?”, pinta kak Aksa.

“ Tidak usah Kak rumah aku sudah dekat. “

“ Kalau begitu hati-hati dijalan, sampai bertemu besok di sekolah, ucap kak Aksa.

“ Aku mengangguk dengan senyum, kemudian berlalu meninggalkan mereka.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post