Sahabat Sejati

Sahabatku ini seorang kepala sekolah, yang sibuk dengan tugas-tugas di sekolah dan tugas sebagai ibu rumah tangga, ditambah kegiatan diluar rumah. Tapi dia selalu meluangkan waktunya untuk sahabat-sahabatnya, apalagi untuk aku. Keakraban kami sudah seperti saudara karena kebaikannya melebihi dari saudara.Kami tidak pernah bertengkar, dia sangat mengerti aku, disaat aku sedih dia berusaha menghiburku, ide-ide dan pendapatnya selalu membantu aku di waktu aku mengalami hambatan dalam berbagai persoalan. Aku kagum kepada sobatku ini, karena cepat tanggap jika ada teman yang sakit atau mengalami musibah dengan segera meluangkan waktu untuk berkunjung. Padahal jarak dari rumahnya terkadang cukup jauh ketempat teman yang ditimpa musibah. Keihklasannya terlihat dari sorot matanya yang memancarkan kebahagian jika memberi bantuan kepada teman, senyumnya yang selalu merekah dapat menghibur teman yang sedang sedih.

Karena kesibukan masing-masing kami jarang bertemu,walau kita sudah jarang bersama tapi tali silaturrahmi kita tetap terjaga. Petualangan yang sering kami lakukan mewarnai persahabatan kami. Terkadang timbul rasa rindu untuk bertemu, bercerita seperti dulu, hal itu bisa kami lakukan kalau memang kita sama-sama punya waktu.

Sekali-sekali bertemu, kita butuh waktu yang lebih exstra karena banyak yang akan kita ceritakan. Walau kami begitu akrab, tapi kami saling menghargai privasi masing-masing, kami tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga masing-masing. Saling harga menghargai itu lah yang membuat persahabatan kami jadi langeng. Saling memberi motivasi untuk kemajuan karier masing-masing dan tidak ada iri dan dengki.

Menghilangkan prasangka buruk diantara kita dan selalu membangun hal-hal yang positif.Persamaan prinsip kita bahwa hidup harus dinikmati membuat kita selalu bahagia menjalani hidup. Kelapangan hatimu seperti luasnya laut yang tiada bertepi. Trimakasih sobatku yang telah mengisi hari-hariku.