Kusmiyati

Guru Bahasa Inggris SMP NEGERI 1 Banyubiru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Me vs Abi
Menulis Hari ke-21

Me vs Abi

#TantanganGurusiana

Tantangan Menulis Hari ke-21

**Me vs Abi**

Disatukan dalam ikatan pernikahan itu bukan berarti punya karakter yang sama, minat yang senada, mind-set yang seia sekata. Tidak serta merta setelah akad nikah trus cling sim salabim 2 pribadi berubah meski satu tujuan. Meskipun sebelum menikah sudah kenalpun tetap ada kebiasaan dan cara pandang yang berbeda. Begitulah yang saya dan suami alami. Kami sudah berteman dari remaja, sejak SMP saya sudah biasa bergaul dengannya karena bertetangga. Tapi tetap saja banyak hal-hal yang kadang bikin kami harus saling mengerti dan memahami lalu menerima apa adanya diri masing-masing.

Abi, begitu panggilan untuk suami, adalah tehnisi. Lulusan sekolah tehnik mesin. Pekerjaannya berhubungan dengan hal yang bersifat aplikatif dan tanpa basa-basi apalagi kata-kata romantis, hehe. Otomatis itu berpengaruh juga dengan mind-setnya. Sedangkan saya guru, tiap hari berhadapan dengan makhluk hidup berwujud siswa yang tak bisa dihadapi dengan kekakuan. Guru harus banyak berimprovisasi. Kadang basa-basi. Sering pula harus tetap berwajah manis dan bertutur lembut meski hati sebenarnya dongkol. Dari 2 profesi itu kami kadang berbeda visi dalam hidup dan kebiasaan di rumah.

Seringkali saya harus dibikin bingung dan deg-deg an karena Abi. Bagaimana tidak? Pulang kerja jam 5 sore. Tapi jam 11 malam belum sampai rumah. HP ditelpon gak bisa. Pesan gak dibaca. Telpon tempat kerja katanya sudah pulang. Istri mana yang tak bingung. Tapi begitu pulang, lihat istrinya ngedumel karena bingung, Abi cuma senyum. "Maaf, Mi. Tadi Abi mampir ke rumah budhe Har. Betulin mesin cuci, HP off karena low bat", itulah jawabnya tiap pulang telat. Dan memang sih pasti pulang telat karena alasan penting. Tapi kebiasaannya yang tak kasih kabar ke saya itu lho bikin gemes. Tapi mau saya ngomel kayak apa juga dia santuy.

Pas awal saya ikut tantangan gurusiana ada kejadian lucu. Kan saya share link gurusiana di wall FB pribadi. Eh Abi ternyata ikut baca juga. Dan komennya bikin saya tertawa. Katanya gini, "Umi ikut tantangan menulis tapi kok malah curhat sih".

"Yang mana curhat umi?", tanya saya heran.

"Lha itu cerpennya kan curhat semua wong pakai kata aku"

Hahaha, saya auto ketawa deh. Jadi Abi mikirnya semua tokoh aku adalah saya beneran. Saya jelaskan kalau itu cuma fiksi tetap dianggapnya salah karena tokohnya aku. Ah emang deh tehnisi gak bisa ngerti bahasa cerpen. Saya cuekin saja komennya.

Tapi bagaimanapun bedanya Abi and saya, kami adalah tim yang kompak. Boleh dong muji diri sendiri. Yang penting tetap satu tujuan dan satu jalan. Karena untuk bersama saja kami sudah melewati banyak jurang. Aih, lebay ya. InsyaAlloh bersama di dunia dan di surga nanti, aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Punya pengalaman yang sama ni Bu, saya juga dapat komentar dari suami katanya isi tulisan saya itu curhat ..persis sama dengan pengalaman ibu.Tapi Alhamdulillah, meskipun demikian ia selalu ingatkan saya untuk nulis...

04 Feb
Balas

Kalau saya malah diledekin terus Bu, katanya demam nulis, hehe

04 Feb

Aamiin...

04 Feb
Balas

Terimakasih sudah singgah di sini Ibu

04 Feb



search

New Post