Kustiah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Oleh : Kustiah,S.Pd.SD

CGP Kabupaten Brebes

Pemimpin pembelajaran merupakan pengelola aset-aset yang dimiliki sekolah dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat bergantung pada cara padang sekolah melihat ekosistemnya. Sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan, tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang dimiliki.

Adapun pendekatan yang dapat kita lakukan melalui aset sekolah adalah:Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar. Pendekatan berbasis aset/kekuatan (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Cara mengimplementasikan di dalam kelas, sekolah dan masyarakat sekolah antara lain dengan memahami terlebih dahulu bagaimana menjadi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, melakukan pemetaan 7 aset utama yang dimiliki sekolah, membuat rencana program sebagai pemimpin pembelaajaran dalam pengelolaan sumber daya, melakukan koordinasi dengan kepala sekolah sebagai pemangku kepentingan, mensosialisasikan kepada rekan sejawat rencana yang sudah dibuat dan materi yang sudah dipelajari untuk berbagi praktik baik,mengolah sumber daya menggunakan pendekatan aset berbasis sumber daya saat melakukan kegiatan di sekolah, berkolaborasi dengan semua pihak terkait di sekolah untuk meminta umpan balik dan merefleksi dari pemetaan berbasis aset.

Pengelolaan sumber daya yang tepat yang membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas di sekolah. Berbagai aset yang menjadi kekuatan di sekolah harus kita berdayakan agar bisa menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna. Misalnya di SD Negeri Klampok 02 memiliki majalah dinding yang masih layak namun selama ini belum pernah diberdayakan. Kita bisa mengelola dan memberdayakan aset yang ada tersebut dengan mengajak murid yang memiliki potensi menulis maupun menggambar untuk mengisi majalah dinding tersebutmelalui karyanya. Selain itu kita bisa mengajak guru /teman sejawat untuk berkolaborasi menghias majalah dinding menjadi lebih bermanfaat dan bisa diberdayakan sebagai wadah meningkatkan potensi dan kreativitas murid di sekolah. Melalui majalah dinding juga bisa mengapreasiasi karya murid agar mereka lebih semangat. Dengan kita menuntun bakat potensi yang dimiliki siswa dengan memberdayakan aset yang ada pembelajaran akan lebih bermakna dan berkualitas.

Sebagaimana Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan sebagai sebuah proses “Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak -anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi -tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Maka, sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya sekolah, seharusnya memanfaatkan seluruh kodrat alam dan kodrat zaman yang ada sebagai sebuah kekuatan aset yang dimiliki untuk mendorong sebuah agen perubahan transformasi pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar dan mewujudkan pembelajaran yang berkualitas yang berpihak pada murid

Apabila kita mengaitkan dengan Visi Misi, Nilai dan Peran Guru Penggerak pada modul sebelumnya. Maka, melalui inisiatif perubahan yang berbasis kekuatan/aset/potensi dengan mengembangkan potensi pribadi, memetakan kekuatan dala diri dan potensi muid, dan merencanakan dan mengelola strategi perubahan.

Proseses coaching sangat membantu dapat terus belajar dari situasi yang terjadi. Bersikap terbuka bukan untuk mengoreksi coachee, tetapi untuk terkoneksi. Bukan untuk mengkonfrontasi, tetapi untuk memberi tahu, tetapi untuk membangunkan kesadaran diri. Seorang Coach membantu coachee untuk mengembangkan pemikiran ke depan dengan mengajukan pertanyaan-petanyaan akan lebih maksimal dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah.

Melalui 9 langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajar akan lebih maksimal dalam pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah. Dengan menggunakan 4 paradidma (individu lawan masyarakat, kebenaran lawan kesetiaan, keadilan versus belas kasihan, dan jangka pendek versus jangka panjang). Dan 3 prinsip yaitu berfikir berbasis hasil akhir, berfikir berbasisperaturan dan berfikir berbasis rasa peduli. 9 langkah pengambilan keputusan antara lain : mengenali ada nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini, pengujian benar benar atau salah, pengujian paradigm benar atau salah, prinsip pengambilan keputusan, investigasi opsi trilemma, buat keputusan, dan tinjau lagi keputusan dan refleksikan.

Sebelum mempelajari modul ini, saya memandang suatu permasalahan dari segi kekurangannya saja sehingga saya belum bisa mengelola sumber daya yang ada di sekolah dan tidak dapat memaksimalkan potensi yang ada. Namun setelah saya mengetahui cara mengelola sumber daya menggunakan pendekatan berbasis aset, yang rasakan sekarang saya dapat berfikir positif terhadap segala kekurangan yang ada dan bisa mengelola atau memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah serta berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post