Njadis

Kali ini ceritaku selepas mengikuti diklat Tukar Tugu tadi siang. Materinya menarik untuk ku ikuti. Aku begitu tergugah untuk menjadi bagian, dari komunitas peserta diklat Tukar Tugu. Kurasakan semangatku kali ini baru saja kena aliran charge, full seratus persen.

Rasanya baru kali ini aku tak tenang berada di tempat kerjaku. Ingin segera pulang untuk menyusun out line ceritaku. Tak sabar menunggu waktu pulang , berkali-kali kulihat jam dinding, di atas pintu. Kuhitung gerakan waktu dari detik hingga jam. Sementara mataku tak hentinya bergerak ke arah jarum jam. Akhirnya waktu yang kutunggu tiba juga, “ aha… ku pulang”

Sesampai di rumah , dengan semangat kuhidupkan laptopku. Tekatku akan langsung menulis kerangka kisah , sekaligus beberapa paragrap pembuka. Segera kucari buku referensi dan semua yang dibutuhkan untuk penulisan naskahku. Begitu terkumpul semuanya, aku terserang rasa kantuk .“Hemm, daripada salah tulis ,lebih baik tidur sebentar ah..” pikirku. Selanjutnya kumatikan laptop, kusandarkan kepalaku di kursi dan less…terlelap!

Pukul 15.55 bangun tidur timbul penyesalan, “ kenapa tidak kukerjakan buat kerangka cerita dulu tadi, malah tidur , hiiih!” bisikku. Aku diam sebentar, menenangkan diri dan berpikir, mending sholat dulu , lanjut bersih-bersih rumah dan masak, nanti buat cerita dilanjutkan setelah maghrib.

Setelah sholat maghrib, kembali kuhidupkan laptop, ternyata loading lama,. Ya sudah kutunggu sambil main game saja. Asyik banget tanganku memainkan game,” tanggung masih menang , kuteruskan saja sampai kalah.” Celetuk batinku. Konsentrasiku pada permainan, ternyata mengalahkan niat baikku untuk berkarya, hingga sedikitpun aku tak bisa ingat, kalau aku punya kerjaan utama.

“Mama…!!! Katanya mo ngerjakan tugas, malah HP an saja! Pasti mama main game!!! Nanti kalau gak selesai, bingung sendiri. tuh lihat!.. laptopnya mulai maghrib ,tetap background saja yang tampak!!” teriakan anakku menyadarkanku.

“ Wah ….gawat, polisiku datang hi hi hi….” sambil cengar-cengir kumasukkan android ke dalam tas. Njadis koen!’’ di tegur anak , lagian harusnya dapat banyak, malah baru mulai.” “Sudah jam 21.00 lagi, pasti sebentar lagi giliran rasa kantuk deh yang datang” di benakku berbagai kata mulai terurai untuk menyalahkan diri.

Tak guna ku sesali semuanya, mending segera ku mulai membuat kerangka kisah biografinya. Sesekali kulihat anakku memandangiku, seperti seorang guru menjaga ujian, ha ha ha….” Ya sudahlah, kulakukan saja apa yang menjadi janji dan niatku tadi. Satu demi satu kalimat, ku selesaikan dan gak perlu banyak yang ku tulis, sesuai rencana, hanya out line yang kubuat, tidak jadi membuat paragrap karena sudah malam waktunya tidur, he he he…..ngantuk lagi.

Benar-benar kebiasaan buruk yang tidak boleh di tiru, seharusnya kalau membuat jadwal kegiatan itu, harus dilaksanakan, sesuai waktu yang di tentukan , agar semua tujuan dapat tercapai sesuai target..