Rasa bangga yang ada pada diri ini membuat aku lebih sayang dan harus terus membimbing mereka untuk tetap dapat berprestasi. Demas anak pertama dari kakakku, sudah ku anggap sebagai anakku juga sebab dari kecil aku dekat dengan Demas. Sampai-sampai Demam memanggilku bukan bibi atau tante tapi Bunda.

Kedekatan Demas denganku seolah anak dengan ibu nya. Aku memang tidak pernah melahirkan Demas, tapi rasa sayang ini sama seperti aku menyayangi kedua anakku. Aku tidak peduli orang tua Demas membenciku dengan kelakuan ini.

Aku bangga Demas sekarang sudah mulai memperhatikan talentanya di dunia futsal. Berbagai even ia ikuti dan alhasil Demas sempat meraih Top Flyer. Liga sekolah sering Demas ikuti dan selalu mendapat juara. Team futsal Demas selalu juara.

Begitupun dengan Esa nama kesayanganku untuk anak sulungku Cadmiesa. Esa memiliki kemampuan akademik dan nonakademik yang sangat berimbang. Esa tidak hanya pandai menghitung dan menganalisa, tetapi ia pun cerdas dalam mengikuti kejuaraan taekwondo yang ia geluti.

Sekian banyak medali emas yang Esa peroleh dari pertandingan yang ia ikuti. Awal Esa mengukuti pertandingan adalah pada saat liga pelajar di Dispora. Awal pengalamannya sudah mengantarkan Esa mendapatkan medali emas. Dengan motivasi yang membara, Esa juga mengikuti kejuaraan di Cijantung, di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, pertandingan Maron, SP3OR dan terakhir sebelum Covid Festival Pemanduan Bakat Tingkat kabupaten dan Alhamdulillah Esa mendapat dua medali emas dalam kategori Kyurugi dan Poamsae prestasi.

Sedangkan Abdan adalah anak bungsuku yang juga pandai berkomunikasi, bercerita dan mendongeng. Abdan juga ahli dalam menggambar dan mewarnai. Kemampuan motorik Abdan lebih muncul dibandingkan kakak-kakaknya.

Bangga punya kalian, terus berkembang menjadi yang lebih baik agar kalian dapat membanggakan orang tua, bangsa serta agama. Bunda hanya bisa berdoa untuk kebaikan kalian. Aamiin.