Laela Novita

Saya adalah seorang wanita sederhana kelahiran Bogor yang suka menulis walaupun entah tulisan nya bagus atau tidak. Yang jelas, saya hobby menulis. Saya selalu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebahagian Semu (Hari ke-24)

Kebahagian Semu (Hari ke-24)

Dikehamilan ku yang ketiga, sembilan bulan sudah aku mengandung bayi ini. Saat nya bayi ini keluar dari rahimku. Gerakan aktif yang aku rasakan dalam perutku ini menandakan bayi ku sehat. Gerakan jemarinya menggelitik perutku. Namun pada kehamilan yang ke tiga ini, aku tidak mengalami kontraksi. Tidak ada rasa nyeri sedikitpun menjelang persalinan. Setelah gerakan-gerakan bayi itu aku rasakan, beberapa menit kemudian bayi perempuan yang aku harapkan hadir dalam kehidupanku. Melengkapi kebahagian keluargaku ini. Tanpa bantuan bidan atau ma beurang, aku melakukan persalinan sendiri, baru kali ini aku melakukan persalinan sendiri dan sangat mudah.

Yang aku khawatirkan, ketika bayi perempuanku terlahir, plasenta masih tertinggal di perutku. Biasanya beberapa menit setelah bayi keluar, plasentapun ikut keluar. Tapi tidak pada persalinanku ini. Bayi sudah keluar lebih dulu, namun tetap plasenta masih belum keluar. Aku gemetar ketakutan, karena aku tahu jika plasenta tidak keluar, aku akan mengalami pendarahan hebat. Aku pasti akan kehilangan banyak darah. Dan plasenta tidak keluar itu akan membuat asi ku tidak akan diproduksi. Kasian bayiku.

Tidak tega dengan kondisi ku saat itu, kakak laki-lakiku bergegas mengantarkan ku pergi ke bidan. Diboncengnya aku yang juga menggendong bayi yang baru aku lahirkan. Di tengah perjalanan, kami dihentikan oleh orang gila, dia sengaja menghadang perjalananku dan hendak mengambil bayi perempuanku. Aku berlari dan berusaha bersembunyi, aku menaiki tangga rumah orang. Melihat aku lelah, kakak ku menarik tanganku dan bersembunyi menghindar dari orang gila tersebut.

Sesekali kakaku melihat ke bawah, dan sudah terasa aman dan orang gila sudah pergi, kamipun kembali ke bawah dan meneruskan perjalanan menuju bidan. Pendarahan mulai aku alami, perutku sakit. Ketika kakakku akan menyalakan motornya, sekejap aku terbangun karena anak sulungku membangunkan untuk diantar ke kamar mandi.

Masya Allah, aku sudah bahagia namun semua hanya mimpi. Andai itu kenyataan dan aku memiliki bayi perempuan, bahagia menambah kebahagian keluargaku ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post