Semboyan pergerakan pendidikan Indonesia "Merdeka Belajar" berkiblat pada pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD). Yaitu pendidikan yang berpusat pada peserta didik, pendidikan yang berpihak kepada peserta didik. Menurut pemikiran KHD, peserta didik itu dianalogikan sebagai benih bibit yang akan ditanam.

Apapun dasarnya benih tersebut, akan menghasilkan panen yang baik ketika faktor ekternalnya seperti cahaya, pupuk, insektisida, dan perawatan dari petani nya baik. Bibit yang kurang unggulpun akan menghasilkan panen yang baik ketika mendapat perawatan yang baik dari petani nya.

Petani nya adalah kita sebagai seorang guru. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan membuat peserta didik nyaman dan merdeka untuk belajar.

Pengolahan peserta didik tidak hanya dilakukan pada daya cipta atau pengetahuan nya saja, tetapi kita sebagai guru harus mampu mengembangkan kimpetensi peserta didik dalam segala hal yang dimilikinya. Daya cipta , rasa dan karsa pada peserta didik harus terus dilatih dan dikembangkan sehingga dapat menciptakan keterampilan berpikir yang komprehensip untuk peserta didik.

Mereka tidak hanya mampu mengasah pengetahuannya saha, tetapi juga mampu mengapresiasikan keterampilan dan sikap positif dalam menjalani kehidupannya sebagai warga negara yang baik.

Intinya pemikiran KHD ini adalah menciptakan peserta didik memiliki profil Pelahar Pancasila. Dalam hal ini guru dituntut untuk bergerak dan terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik.

Untuk seperti itu, aku secara pribadi harus miliki komitmen untuk menciptakan pembelajaran seperti itu, banyak yang harus aku perbaharui dan tingkatkan keterampilan yang sudah aku miliki dan lakukan untuk tercipta pembelajaran yang kondusif dan berpihak pada peserta didik.

Semoga dengan adanya pendidikan program guru penggerak dapat menciptakan gerakan-gerakan positif yang dilakukan guru untuk menciptakan kemajuan belajar negara Indonesia.

Guru bergerak, Indonesia maju, merdeka belajar.