Rezeqi tidak hanya diukur dengan nominal uang. Rezeqi menurutku adalah sesuatu yang bisa ada ketika kita perlukan. Memilki keluarga yang sayang terhadap kita pun adalah salah satu rezeqi.

Teman dan sahabat yang pengertian, solider dan saling mendukung pun adalah suatu rezeqi. Rezeqi yang aku terima hari ini adalah terhindarnya aku dari penyakit kencing batu. Saat aku beraktivitas berkeluarga kota Bogor, pada titik tertentu kantung kemihku sudah penuh dengan urine. Sinyal hasrat ingin pipis sudah disampaikan ke otak agar segera diproses.

Hanya saja aku tidak menemukan toilet umum. Ada toilet BRI yang berdekatan dengan toko Yasin yang sedang aku beli. Saat aku menahan urine untuk keluar, si pemilik toko menyarankan aku untuk buang air kecil di toilet kontrakan yang tidak jauh dari toko dan mushola.

Langsung saja aku bergegas, namun ada rasa canggung pada diriku sebab kontrakan nya sangat bersih, aku tidak kuasa untuk menginjak keramik bersih itu. Seorang bapak menghampiriku, dan aku ceritakan maksud dan tujuan ku. Ternyata bapak setengah paruh baya itu adalah mang Engkus, orang yang dipercaya untuk mengurusi kontrakan.

Dengan ramah mang Engkus mempersilahkan aku untuk ke toilet kontrakan dan menunggu dengan alasan khawatir dengan orang-orang kontrakan yang nantinya mengira ada orang asing masuk.

Alhamdulillah urine ku keluar juga, aku tidak harus menahannya lagi, kemudian setelah itu aku langsung berwudhu untuk sholat asar. Terimakasih ya Allah atas rezeqi yang diberikan kepadaku hari ini melalui keramahan dan kebaikan mang Engkus. Semoga aku selalu bersyukur atas nikmat yang selalu engkau limpahkan. Aamiin