Pandemi belum juga berlalu, hati ini serasa ingin menjerit. Aku tidak tahu perkembangan kalian saat ini. Ingin kuluapkan semuanya dengan teriakan. Namun aku tidak sanggup melakukannya, karena lingkungan rumahku bukan hutan. Aku malu dengan tetanggaku.

Canda, tawa, iseng, lucu kalian kini semakin membuat linangan air mata mengalir. Aku rindu kalian, rindu belajar dengan kalian. Rindu dengan iseng dan bawelnya kalian. Tidak cukup hanya bertatap maya. Karena semua butuh interaksi, interaksi dua arah antara aku dan kalian.

Kapan semua ini dapat berlalu? Kapan kita semua bisa belajar bersama di bangku sekolah? Kantin sekolah menunggu kalian, mushola sekolah menanti kalian hadir sholat berjamaah dikau zuhur tiba.

Lapangan di halaman sekolah mengharapkan keramaian kalian. Menendang bola, menggiring bola ke ring basket. Semoga pandemi cepat berlalu. Aku rindu semuanya.