laeli maghfiroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BEST PRACTISE UNGGAH-UNGGUH

BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Disusun oleh:

Nama : Laeli Maghfiroh

NIM : 22001039317466040

No. UKG : 4881660265046

PPG DALJAB KATEGORI 1

BAHASA JAWA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2023

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

MTs Huffadh Al-Itqoniyyah

Lingkup Pendidikan

Madrasah Tsanawiyyah

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan unggah-ungguh basa Jawa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), media wordwall, video animasi youtube, powerpoint serta dengan metode role playing dan diskusi pada materi pacelathon.

Penulis

Laeli Maghfiroh, S.Pd

Tanggal

08 Juli 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa adalah:

1. Peserta didik tidak terbiasa menggunakan unggah-ungguh basa Jawa dalam kegiatan sehari-hari.

2. Peserta didik beranggapan bahwa bahasa Jawa itu kurang menarik.

3. Peserta didik terbiasa menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.

4. Guru tidak konsisten dalam menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantar dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas.

5. Guru belum menggunakan media pembelajaran.

6. Guru masih melakukan pembelajaran yan konvensional.

7. Guru belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang proses pembelajaran.

Praktik pembelajaran ini perlu diterapkan untuk mengatasi permasalahan tentang kurangnya kemampuan peserta didik dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa pada materi pacelathon. Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Media berbasis IT yang digunakan yaitu dengan menggunakan media wordwall dalam kegiatan apersepsi. Selain itu juga menggunakan video animasi youtube tentang percakapan yang menggunakan unggah-ungguh basa Jawa. Video animasi youtube tersebut dapat menarik perhatian peserta didik sehingga lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam menyampaikan materi menggunakan media powerpoint yang dibuat semenarik mungkin sehingga peserta didik lebih tertarik untuk memperhatikan materi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode diskusi dalam kelompok yang diterapkan dalam kegiatan diskusi membuat teks percakapan yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa. Selain metode diskusi juga menerapkan metode role playing yang digunakan dalam mempraktikan teks percakapan menggunakan unggah-ungguh basa Jawa.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah sehingga guru tidak terlibat banyak karena pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah, yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Peserta didik masih belum menguasai kosakata dalam ragam basa krama.

2. Motivasi peserta didik yang masih kurang karena menganggap bahasa Jawa itu kuno.

3. Minimnya pengetahuan peserta didik dalam hal unggah-ungguh basa Jawa baik itu patrap maupun segi kebahasaan.

4. Kurangnya bahan ajar berupa kamus bausastra di sekolah.

5. Dari segi sarana dan prasarana sekolah masih terbatas sehingga LCD proyektor masih bergantian dalam pemakaiannya.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik antara lain:

1. Peserta didik sebagai sasaran objek pembelajaran.

2. Guru sebagai fasilitator agar peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Rekan sejawat (guru) sebagai pendukung dalm proses pengambilan gambar, observasi dan wawancara.

4. Kepala madrasah dan wakil kepala madrasah sebagai pendukung semua kegiatan dalam praktik pembelajaran dimulai dari perizinan PPL, penggunaan ruangan dan sarana prasarana lainnya seperti LCD proyektor, speaker, Hp, tripod dan yang lainnya.

5. Dosen dan guru pamong yang sudah memberikan ilmunya sehingga dapat menyelesaikan tugas dan tagihan LMS.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langka-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain:

1. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran yang dipilih haruslah menarik dan interaktif. Media yang dipilih dalam praktik pembelajaran adalah media wordwall yang digunakan dalam kegiatan apesepsi. Selain itu ada media powerpoint yang dibuat dengan semenarik mungkin untuk menarik perhatian peserta didik dalam penyampaian materi. Video animasi youtube yang berisi tentang percakapan dengan unggah-ungguh basa Jawa juga digunakan sebagai media pembelajaran sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Wordwall

https://wordwall.net/id/resource/57481413/unggah-ungguh-basa-jawa

Video youtube

https://www.youtube.com/watch?v=dAdIMapOErI&t=10s

powerpoint

2. Pemilihan metode dan media pembelajaran. Dalam praktik pemeblajaran dipilih beberapa metode dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu unggah-ungguh basa Jawa dalam pacelathon.

Strategi apa yang digunakan?

Strategi yang digunakan adalah:

1. Pemilihan model pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih yaitu problem based learning (PBL).

2. Pemilihan metode pembelajaran

Dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa materi pacelathon menggunakan metode diskusi kelompok yang dilakukan dalam membuat teks pacelathon yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa. Selain itu digunakan juga metode role playing dalam mempaktikan teks pacelathon tersebut di depan kelas.

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

1. Guru mengkondisikan peserta didik dengan bertanya jawab mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara menyanyikan lagu yang berkaitan dengan unggah-ungguh basa Jawa secara bersama-sama agar lebih semangat dalam pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan media waordwall yang berisi tentang kata dalam ragam ngoko dan krama.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

5. Peserta didik mengamati materi pembelajaran mengenai unggah-ungguh basa Jawa pada media pembelajaran powerpoint yang sudah dibuat sememenarik mungkin.

6. Peserta didik bertanya jawab mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

7. Peserta didik mengamati video animasi youtube yang berisi percakapan yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa.

8. Peserta didik menganalisis ragam basa yang digunakan dalam video yang sudah ditayangkan.

9. Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk membuat teks pacelathon yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa.

10. Peserta didik mempraktikan teks pacelathon yang telah dibuat di depan kelas.

11. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap teks pacelathon yang telah dipraktekan di depan kelas.

Sumber atau materi yang diperlukan dalam strategi ini adalah:

1. Sumber daya yang diperlukan adalah peserta didik kelas VII.

2. Materi yang diperlukan merupakan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu buku siswa, LCD proyektor, laptop, speaker dan hp.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang telah dilakukan adalah:

1. Suasana lebih menyenangkan sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

2. Model pembelajaran problem based learning (PBL) yang membuat peserta didik berfikir kritis dan aktif selama mengikuti proses pembelajaran.

3. Penggunaan media wordwall membuat peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa.

4. Penggunaan media powerpoint yang dibuat semenarik mungkin membuat siswa lebih antusias dalam mengamati materi pembelajaran mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

5. Media video animasi youtube dapat membuat peserta didik lebih fokus dan paham mengenai unggah-ungguh basa Jawa pada materi pacelathon.

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa model pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat efektif, dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

Respon peserta didik terhadap pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik aktif, antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Ketika kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran, peserta didik merespon bahwa kegiatan pembelajaran menyenangkan dan media pembelajaran yang digunakan menarik dan menyenangkan.

Faktor keberhasilan dari praktik pembelajaran ini yaitu model pembelajaran yang inovatif dan media yang digunakan merupakan penerapan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered) sehingga peserta didik aktif, antusias, dan bersemangat selama kegiatan belajar. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah guru mendapatkan feedback positif baik dari peserta didik maupun rekan sejawat, dengan adanya penerapan model-model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Guru akan terus mengembangkan potensi diri dalam kemajuan proses belajar mengajar baik dari segi model, metode, dan media ajar supaya kualitas pendidikan meningkat.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor yang menjadi keberhasilan dalam praktik ini adalah sebagai berikut:

1. Ketepatan dalam memilih model dan media pembelajaran yang berbasis IT yang lebih berorientasi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

2. Kerjasama dan dukungan dari pihak sekolah.

Antusias para peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah para guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan inovatif bagi para peserta didik. Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk selalu aktif, kreatif, dan inovatif serta menguasai berbagai kemampuan dalam berteknologi agar dapat mengembangkan serta meningkatkan minat belajar para siswa supaya tercapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Disusun oleh:

Nama : Laeli Maghfiroh

NIM : 22001039317466040

No. UKG : 4881660265046

PPG DALJAB KATEGORI 1

BAHASA JAWA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2023

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

MTs Huffadh Al-Itqoniyyah

Lingkup Pendidikan

Madrasah Tsanawiyyah

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan unggah-ungguh basa Jawa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), media wordwall, video animasi youtube, powerpoint serta dengan metode role playing dan diskusi pada materi pacelathon.

Penulis

Laeli Maghfiroh, S.Pd

Tanggal

08 Juli 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa adalah:

1. Peserta didik tidak terbiasa menggunakan unggah-ungguh basa Jawa dalam kegiatan sehari-hari.

2. Peserta didik beranggapan bahwa bahasa Jawa itu kurang menarik.

3. Peserta didik terbiasa menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.

4. Guru tidak konsisten dalam menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantar dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas.

5. Guru belum menggunakan media pembelajaran.

6. Guru masih melakukan pembelajaran yan konvensional.

7. Guru belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang proses pembelajaran.

Praktik pembelajaran ini perlu diterapkan untuk mengatasi permasalahan tentang kurangnya kemampuan peserta didik dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa pada materi pacelathon. Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Media berbasis IT yang digunakan yaitu dengan menggunakan media wordwall dalam kegiatan apersepsi. Selain itu juga menggunakan video animasi youtube tentang percakapan yang menggunakan unggah-ungguh basa Jawa. Video animasi youtube tersebut dapat menarik perhatian peserta didik sehingga lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam menyampaikan materi menggunakan media powerpoint yang dibuat semenarik mungkin sehingga peserta didik lebih tertarik untuk memperhatikan materi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode diskusi dalam kelompok yang diterapkan dalam kegiatan diskusi membuat teks percakapan yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa. Selain metode diskusi juga menerapkan metode role playing yang digunakan dalam mempraktikan teks percakapan menggunakan unggah-ungguh basa Jawa.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah sehingga guru tidak terlibat banyak karena pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah, yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Peserta didik masih belum menguasai kosakata dalam ragam basa krama.

2. Motivasi peserta didik yang masih kurang karena menganggap bahasa Jawa itu kuno.

3. Minimnya pengetahuan peserta didik dalam hal unggah-ungguh basa Jawa baik itu patrap maupun segi kebahasaan.

4. Kurangnya bahan ajar berupa kamus bausastra di sekolah.

5. Dari segi sarana dan prasarana sekolah masih terbatas sehingga LCD proyektor masih bergantian dalam pemakaiannya.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik antara lain:

1. Peserta didik sebagai sasaran objek pembelajaran.

2. Guru sebagai fasilitator agar peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Rekan sejawat (guru) sebagai pendukung dalm proses pengambilan gambar, observasi dan wawancara.

4. Kepala madrasah dan wakil kepala madrasah sebagai pendukung semua kegiatan dalam praktik pembelajaran dimulai dari perizinan PPL, penggunaan ruangan dan sarana prasarana lainnya seperti LCD proyektor, speaker, Hp, tripod dan yang lainnya.

5. Dosen dan guru pamong yang sudah memberikan ilmunya sehingga dapat menyelesaikan tugas dan tagihan LMS.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langka-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain:

1. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran yang dipilih haruslah menarik dan interaktif. Media yang dipilih dalam praktik pembelajaran adalah media wordwall yang digunakan dalam kegiatan apesepsi. Selain itu ada media powerpoint yang dibuat dengan semenarik mungkin untuk menarik perhatian peserta didik dalam penyampaian materi. Video animasi youtube yang berisi tentang percakapan dengan unggah-ungguh basa Jawa juga digunakan sebagai media pembelajaran sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Wordwall

https://wordwall.net/id/resource/57481413/unggah-ungguh-basa-jawa

Video youtube

https://www.youtube.com/watch?v=dAdIMapOErI&t=10s

powerpoint

2. Pemilihan metode dan media pembelajaran. Dalam praktik pemeblajaran dipilih beberapa metode dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu unggah-ungguh basa Jawa dalam pacelathon.

Strategi apa yang digunakan?

Strategi yang digunakan adalah:

1. Pemilihan model pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih yaitu problem based learning (PBL).

2. Pemilihan metode pembelajaran

Dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa materi pacelathon menggunakan metode diskusi kelompok yang dilakukan dalam membuat teks pacelathon yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa. Selain itu digunakan juga metode role playing dalam mempaktikan teks pacelathon tersebut di depan kelas.

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

1. Guru mengkondisikan peserta didik dengan bertanya jawab mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara menyanyikan lagu yang berkaitan dengan unggah-ungguh basa Jawa secara bersama-sama agar lebih semangat dalam pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan media waordwall yang berisi tentang kata dalam ragam ngoko dan krama.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

5. Peserta didik mengamati materi pembelajaran mengenai unggah-ungguh basa Jawa pada media pembelajaran powerpoint yang sudah dibuat sememenarik mungkin.

6. Peserta didik bertanya jawab mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

7. Peserta didik mengamati video animasi youtube yang berisi percakapan yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa.

8. Peserta didik menganalisis ragam basa yang digunakan dalam video yang sudah ditayangkan.

9. Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk membuat teks pacelathon yang menerapkan unggah-ungguh basa Jawa.

10. Peserta didik mempraktikan teks pacelathon yang telah dibuat di depan kelas.

11. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap teks pacelathon yang telah dipraktekan di depan kelas.

Sumber atau materi yang diperlukan dalam strategi ini adalah:

1. Sumber daya yang diperlukan adalah peserta didik kelas VII.

2. Materi yang diperlukan merupakan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu buku siswa, LCD proyektor, laptop, speaker dan hp.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang telah dilakukan adalah:

1. Suasana lebih menyenangkan sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

2. Model pembelajaran problem based learning (PBL) yang membuat peserta didik berfikir kritis dan aktif selama mengikuti proses pembelajaran.

3. Penggunaan media wordwall membuat peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa.

4. Penggunaan media powerpoint yang dibuat semenarik mungkin membuat siswa lebih antusias dalam mengamati materi pembelajaran mengenai unggah-ungguh basa Jawa.

5. Media video animasi youtube dapat membuat peserta didik lebih fokus dan paham mengenai unggah-ungguh basa Jawa pada materi pacelathon.

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa model pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat efektif, dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran unggah-ungguh basa Jawa.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

Respon peserta didik terhadap pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik aktif, antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Ketika kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran, peserta didik merespon bahwa kegiatan pembelajaran menyenangkan dan media pembelajaran yang digunakan menarik dan menyenangkan.

Faktor keberhasilan dari praktik pembelajaran ini yaitu model pembelajaran yang inovatif dan media yang digunakan merupakan penerapan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered) sehingga peserta didik aktif, antusias, dan bersemangat selama kegiatan belajar. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah guru mendapatkan feedback positif baik dari peserta didik maupun rekan sejawat, dengan adanya penerapan model-model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Guru akan terus mengembangkan potensi diri dalam kemajuan proses belajar mengajar baik dari segi model, metode, dan media ajar supaya kualitas pendidikan meningkat.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor yang menjadi keberhasilan dalam praktik ini adalah sebagai berikut:

1. Ketepatan dalam memilih model dan media pembelajaran yang berbasis IT yang lebih berorientasi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

2. Kerjasama dan dukungan dari pihak sekolah.

Antusias para peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah para guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan inovatif bagi para peserta didik. Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk selalu aktif, kreatif, dan inovatif serta menguasai berbagai kemampuan dalam berteknologi agar dapat mengembangkan serta meningkatkan minat belajar para siswa supaya tercapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannya mantap. Unggah ungguh basa Jawa memang hampir dilupakan orang Jawa sendiri. Kita harus ikut melestarikannya dengan cara berkomunikasi dengan siswa saat istirahat menggunakan bahasa Jawa krama dan krama inggil.Salam sukses.

21 Jul
Balas



search

New Post