Laeli Rofiqoh

Nama Saya LAELI SayaROFIQOH. Lahir tanggal 28 Februari 1982. DiCilacap. Sekarang domisili di desa Patimuan kecamatan Patimuan. Lulusan IAIN PURWOKERTO Tahun 200...

Selengkapnya
Navigasi Web
IMPIAN SANG BUKU TantanganGurusianaHari ke 10

IMPIAN SANG BUKU TantanganGurusianaHari ke 10

Oleh: LAELI ROFIQOH

"Aku adalah sebuah buku.. Siapa yang tidak mengenaliku. Dari Batita hingga tua renta. Dari kalangan ekonomi hingga eksekutif. Dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, Seluruh umat manusia dimuka bumi ini. Mengenaliku dengan sangat baik." Celoteh sang buku.

Ya betul memang. Siapa sih yang tidak kenal dengan buku. Sebuah benda yang digunakan bagi yang membutuhkan. Sebuah benda yang selalu berada ditempat tempat yang khusus. Di rak rak buku, dimeja meja belajar, Di tas anak anak sekolah, para guru, mahasiswa, dosen, pegawai pegawai tertentu, dan lain lainya yang juga membutuhkan. Yang jelas buku hanya dibutuhkan bagi yang sedang berkebutuhan khusus dan orang yang khusus. Khusus karena tugas tugasnya harus terselesaikan, dan khusus karena kesenangannya juga harus tertuntaskan. Contohnya saja dia sedang menggemari cerpen, puisi, novel atau yang lainnya.

"Sungguh aku sangat istimewa bukan???.." coleteh sang buku lagi.

Tetapi juga sangat terisolasi. Seperti para penderita COVID 19". Kelakar sang buku, lalu tertunduk lesu

"Apa kamu ingin jadi seperti aku buku?" Sahut permen yang sedang dipegang adik membangunkan lamunanku.

" Entahlah permen.. kamu memang manis. Kamu digemari. Kamu juga suka dipuji. Tapi mereka tidak setiap waktu membutuhkanmu." Jawab buku pada permen sambil memohon maaf

" Ah.. aku tahu. Pasti ingin seperti aku yaa???". Sebatang rokok yang dihisap ayah menyahut dengan gagah dari kejauhan.

Buku menatap sebatang rokok yang dipegang ayah. Asapnya semakin mengepul dan memenuhi ruangan. Buku mengakui, rokok memang hebat. Dia selalu menemani ayah di setiap pagi dan sore, bersama secangkir kopi diteras rumah. Yang dihisapnya rokok itu dengan penuh kenikmatan dan kepuasan hingga berbatang-batang.

Bukan cuma ayah. Setiap batang-batang rokok itu juga akan dinyalakan lagi oleh siapapun setiap waktu. Baik ketika mulut mereka mulai terasa asam, Setelah menikmati sarapan pagi, makan siang bahkan makan malam. Atau ketika mereka sedang berada dalam masalah, sekedar pelepas lelah, sekedar sebagai jamuan dalam menyambut tamu. Atau bahkan sekedar untuk bergaya saja.

Berbagai ungkapan kepuasan di tunjukkan hanya demi sebatang rokok. Terus selalu seperti itu diberbagai macam tempat yang mereka singgahi. Sekalipun itu dilarang. Mereka. pecandu rokok tetap akan mencari celah untuk mengepulkan asap rokok mereka. Yang mereka sendiri tahu, bahwa merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit dan kematian. Tapi, itulah pecandu.

" Ah ini dia yang tepat kata-kata untuk aku.." Buku berbisik.

" Kalo boleh tahu, apa itu buku? " Sahut nasi dan lauk pauk yang disajikan ibu dimeja makan bersamaan. Ternyata mereka mendengar bisikan sang buku.

" Eehmm. Aku cuma sedang iri dengan orang yang kecanduan rokok .." Jawab buku pada nasi dan lauk pauk malu malu.

" Mungkin yang kau maksud adalah kami buku. Bukan rokok.. Kalau rokok itu punya efek yang berbahaya nantinya. Sedangkan kami adalah kebutuhan primer bagi seluruh umat manusia. Dan menghasilkan kebaikan pula buat manusia" Jawab nasi mewakili lauk pauk dengan bangga.

" Oohh iyaa ya... Kenapa tidak terpikirkan olehku dari dulu ya.. kalo aku sebenarnya ingin menjadi seperti kalian. " Jawab buku girang. Karena merasa menemukan ketepatan seperti apa sebenarnya yang layak di sandang sebagai sebuah buku.

Seluruh umat manusia dimuka bumi ini memang sangat kecanduan dengan makanan pokok. Karena makanan pokok adalah sumber energi sehari-hari yang kaya akan karbohidrat, gizi, vitamin untuk tubuh manusia. Sehingga makanan pokok ini menimbulkan sifat ketergantungan bagi manusia itu sendiri.

Ini memang yang buku mau dari dulu. Buku oleh seluruh umat manusia dimuka bumi ini ingin dijadikan sebagi Candu, dijadikan suatu kegemaran, dijadikan kebutuhan oleh siapapun. Baik anak-anak, para remaja, orang-orang dewasa maupun yang sudah lanjut usia.

Sehingga keberadaan buku nantinya, akan menghadirkan kepuasan dan kenikmatan yang luar biasa bagi pembacanya. Sehingga jendela dunia ini kian mudah dibuka. Karena dunia ada digenggaman tangan kita semua. Batapa harmoninya dunia ini, jika setiap sumber daya manusianya dipenuhi dengan ke ilmuan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus bun. Sangat menginspirasi. Semoga di tengah situasi ini anak-anak kita tetap berliterasi membaca buku. Salam kenal.

01 May
Balas

Aamiin.. semoga aja ya Bun..Salam kenal juga

01 May



search

New Post