Sudah 1 tahun lebih kau meninggalkan kami. Tapi tidak sedetikpun kau lepas dari ingatanku. Begitupun doa doa untukmu selepas solat lima waktuku.

Saat aku sekarang bisa tegar berdiri dengan hati dan berdiri dengan kaki ini untuk mencari arah yang benar. Itu Karna Kau memang sudah mengajarkanku aku berbagai macam kekuatan.

Pertama, adalah saat aku kecil. Setiap pagi selepas subuh. Sore selepa asar. Dan malam selepas magrib. Aku akan duduk didepanmu. Dari mengeja huruf Hijaiyah. Terbata membaca Alqur'an sampai tahapan kitab kitab kuning. Aku yang masih semungil itu harus bisa lancar membaca. Jika sampai aku melakukan kesalahan. Maka tanganmu akan mendarat dimeja dengan gebrakan. Mendarat di kuping terkadang juga kadang dikepala. Terlebih jika aku sampai berani meninggalkan solat lima waktu.

Aku menganggapmu sangat jahat waktu itu. Tapi kini aku mengerti setelah mempunyai anak sendiri. Bahwa mengajarkan kedisiplinan terhadap anak itu tidaklah mudah. Agar anak menjadi anak yang Solihah itu tidaklah gratis. Semua butuh diperjuangkan sedari kecil. Sebagai dasar agama. Terimakasih bapak karena sudah mengajarkan kedisiplinan itu kepadaku.

Kedua, adalah saat engkau melepasku untuk mandiri di sebuah Pondok Pesantren. Maka disana lebih banyak lagi yang aku dapat. Selain lebih banyak lagi ilmu agama. Aku juga belajar bergaul dengan orang yang sangat banyak. aku yang masih umur belasan tahun harus belajar bermasyarakat. Dan yang kurasakan manfaatnya adalah sekarang. Kini aku pun bergaul dengan bermacam macam watak. Terimakasih Bapak.. Karena kini saat aku bergaul dengan masyarakat. Aku sudah tidak canggung lagi.

Ketiga, adalah saat bertubi tubi masalah datang dalam keluarga kita. Kau pun mengajarkan aku tentang sebuah kesabaran yang luar biasa. Terimakasih Bapak aku jadi belajar banyak tentang rumitnya sebuah kesabaran.

Keempat, adalah tentang petuah petuahmu yang sangat indah. Terutama dalam hal menghidupkan Agama. Karna sepanjang aku menyaksikan hidupmu. Hidupmu lebih banyak didedikasikan dalam hal religi. Terimakasih Bapak kau telah menjadi teladan yang sangat baik untuk kami putra putrimu.

Masih begitu banyak cerita tentangmu Bapak... Berbahagialah disana. Suatu hari Kau pernah bercerita saat kau sakit menjelang kepergianmu. Kau katanya bermimpi tinggal Disuatu rumah yang sangat megah. Dalam mimpimu kau bilang hanya tinggal sendiri. Tapi, mamah juga sekarang sudah menyusulmu. Semoga kalian sekarang berada disana bersama sama. Seperti dulu...

Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.

Rumahmu didunia. kini sangat sepi... gelap.. tidak terawat.

Tapi tidak dengan suraumu Bapak.

Suraumu sangat ramai dan semakin bagus. Semoga itu jadi ladang pahala buatmu. Aamiin