Laila Hanum

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pengalaman di Tepi Singkarak

Sewaktu aku masih berada di bangku kuliah aku mempunyai seorang teman yang bernama Andika . Andika adalah anak kampung yang tinggal di pinggiran danau Singkarak tepatnya di Baiang Malalo. Andika adalah seorang sahabat yang baik. Orangnya supel, mudah bergaul dan periang.

Suatu ketika hal yang tidak dikehendaki terjadi pada Andika. Dia jatuh sakit sehingga kondisi tersebut mengharuskannya pulang ke kampung halaman untuk menjalani pengobatan. Sebagai sahabat tentunya aku dan yang lainnya harus memberikan support kepada dia.Kami memutuskan untuk membezuk ke kampung halamanya di Baiang Malalo. Jarak antara Padang dimana kami kuliah dengan Baiang tempat tinggal teman ku sangat jauh. Kami harus melakukan perjalanan darat dengan jarak tempuh kira-kira 2 jam perjalanan dengan kendaraan umum dan itu hanya sampai Malalo. Malalo – baiang tidak ada lagi kendaraan umum yang bisa dinaki. Maka jalan satu-satunya kami harus berjalan kaki.

Kami terus berjalan menyusuri jalanan Malalo yang berada di tepi Danau Singkarak. Matahari memancarkan sinarnya dengan garang. Sementara kami terus menyusuri jalanan tersebut. Kami dihadapkan kepada rasa lelah yang amat sangat terasa. Walaupun begitu, pemandangan tepi Danau Singkarak mampu menghipnotis kami untuk terus berjalan menuju kediaman Andika.

Kami terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk istirahat sebentar di bawah sebuah pohon rindang di tepi Danau Singkarak. Angin sepoi-sepoi menggelitik manja kulit kami yang kepanasan. Oh nikmatnya suasana ini. Dibalik kenikmatan itu, kami masih kebingunan, dimana lokasi rumah teman kami, Andika.

Diujung jalan terlihat ibu-ibu yang semakin mendekat kearah kami. Dilihat dari gerak-geriknya, ia terlihat akan menghampiri kami. “Ka pai kama nak?” (Mau pergi kemana nak?) Tanya sang Ibu. Lantas aku menjawab “Kami nio ka Baiang buk, jauah baiang lai buk?” (Kami ingin pergi ke Baiang bu, apa baiang masih jauh bu?) Pertanyaan itu tiba-tiba terlontar untuk mengobati rasa penasaran kami. Ibu tersebut lantas menjawab “Indak nak, dakek lai, jalan se setek lai.” (Tidak nak, Baiang sudah dekat, kamu harus jalan sedikit lagi). Mendengar hal itu sontak kami pun senang. Kami melanjutkan perjalanan kami menyusuri jalan menuju rumah Andika.

Jalanan yang panjang telah kami lewati. Tetapi kami masih belum sampai pada tujuan kami. Rasa lelah pun mulai muncul kembali. Diperjalanan kami pun kembali bertemu dengan warga sekitar. Sontak kami pun kembali bertanya, “Pak, tanyo ciek, jauah Baiang lai Pak.” (Pak, kami ingin bertanya, apakah Baiang masih jauh?). “Indak nak, dakek lai. Jalan se setek lai.” (Tidak nak, Baiang sudah dekat, kamu harus jalan sedikit lagi). Mendengar pernyataan si Bapak kamipun memutuskan untuk terus berjalan.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang akhirnya kami sampai pada tujuan. Andika dan keluarganya menyambut kami dengan hati yang girang. Kami sekawan berasal dari daerah yang berlainan. Tentu juga terdapat perbedaan bahasa diantara kami. Salah satu teman kami merasa sangat lelah. Ia pun berkata “Ndeh, litak wak e.” (Saya benar-benar lelah). Lantas Ibu Andika langsung bereaksi “Ndeh, litak nak tu? pek lah makan wak lai, amak baru masak pangek.” (Kamu lapar ya? Mari makan, Amak baru memasak pangek). Teman aku tersebut sontak terkejut, dia berkata bahwa dia lelah, tapi kenapa disuruh makan? Aku pun sontak menahan tawa. “Jangan bilang kata litak (lelah dalam bahasa orang Padang) disini, karena artinya adalah lapar.” Perut kami pun sakit menahan tawa. Tapi tak apalah, kebetulan perut kami pun lapar setelah menempuh perjalanan yang amat jauh itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post