#Tantangan Hari Ke_49#

Suara takbir bersahutan saling memuji kebesaranNya, mengagungkan namaNya, mengharapkan ridhaNya. Besok adalah lebaran Idul Adha bagi umat islam di seluruh belahan dunia. Sesungguhnya pemujaan dan pengagungan ini tak terputus walaupun sedetik, karena bumi berotasi dan berevolusi menyebabkan setiap detik akan ada lima waktu disetiap belahan dunia berbeda. Betapa DIA Maha segalanya atas alam semesta ini. Jika setiap nafas yang kita hembuskan diminta tebusannya, tak akan ada sesuatupun yang mampu membayar itu.

Allah SWT, Tuhan semesta alam tidak meminta lebih dari apa yang telah dianugrahkanNya kepada manusia. Karena tanpa memujiNya, Dia tetap Yaa Hamid (Maha Terpuji), karena Dia tidak membutuhkan apapun dari ciptaanNya. Lalu untuk apa manusia diciptakan ? mungkin kita sering mendengar pertanyaan ini, setiap orang akan menjawab sesuai dengan apa yang dia fahami tentang Tuhan melalui keyakinannya. Namun dalam islam bukankah Allah telah berfirman dalam Alqur’an surat 51 ayat 56 “tidak Ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”. Salah satu bentuk ibadah adalah berqurban, mengorbankan sesuatu yang kita punya untuk kebahagiaan orang lain.

Setiap orang berhak melakukan Qurban, namun dalam Alqur’an surat 22 ayat 37 menyatakan bahwa”daging dan darah itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. Jadi daging Qurban adalah simbol pengorbanan, namun dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah lebih penting. Marilah kita berqurban dengan menjauhi sifat riya, karena berqurban adalah melepaskan semua sifat kebinatangan yang melekat pada diri manusia, sisfat-sifat itu berupa rasa iri, dengki, sombong, riya, rakus, tamak , munafik dan masih banyak lagi. Semoga dengan momen Idul Adha ini, kita semua diRahmati Allah dengan sifat manusia yang bertakwa, mencabut semua sifat kebinatangan kita. Amiiin Yaa Rabbal Alamiiin…

Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H, mohon maaf lahir dan bathin, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita.

Jakarta, 30 Juli 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_49