#Tantangan Hari Ke_52#

Setiap daerah memiliki makan khas, begitu pula dengan tanah kelahiranku Maluku. Makanan dengan tekstur lembek ini sering terlihat seperti lem, yaah memang dimanfaatkan juga sebagai perekat kertas. Waktu aku kecil, dikampungku orang sering memanfaatkan papeda sebagai bahan perekat membuat layang-layang. Tidak ada rasa karena hampir 60% terdiri dari air. Cara masaknya sangat mudah, tepung sagu dikasih air dingin, disaring, didiamkan. Masak air hingga mendidih lalu tuangkan perlahan ke dalam adonan tepung sagu dan taraaaa,…jadilah papeda.

Papeda ini dimakan dengan pasangannya yakni kuah ikan kuning, disajikan panas maupun dingin tetap ma’nyuus. Bagi sebagian orang, makanan ini memang mirip lem, sehingga membuat orang takut memakannya, mungkin takut nyangkut di kerongkongan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan ke dalam lambung. Namun jangan khawatir, makanan ini akan berjalan mulus ke lambung karena teksturnya yang lembek jadi tidak perlu dikunyah, langsung ditelan aja.

Semua makanan pasti mengandung gizi, begitu juga dengan papeda, mengandung banyak unsur gizi yang dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, antara lain kalori, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi. Selain itu juga terdapat bermacam-macam vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C. menjaga kesehatan tulang dan gigi, melancarkan urinasi, mencegah kanker usus, menyehatkan jantung, memiliki karbohidrat lebih baik daripada nasi, sebagai sumber energi, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko obesitas, membantu membersihkan paru-paru, mencegah diabetes. Ayooo makan papeda sebagai salah satu makanan sehat.

Jakarta, 2 Agustus 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_52PA