PCX
Anakku selalu meminta ayahnya untuk membelikan motor yang lagi trend saat ini. Yah PCX, itu merek motornya. Bagi seorang ayah, tentu saja merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Lagi pula permintaan anakku itu tidak berlebihan, karena motor itu akan digunakan untuk kuliah. Naik angkutan umum kadang tidak keburu waktu untuk kuliah di pagi hari. Aku sebagai istri hanya bisa berdo’a, semoga suamiku diberikan rezeki lebih untuk memenuhi kebutuhan anak sulungku.
Senin pagi aku terkejut melihat ada kendaraan parkir di depan rumahku. Sebuah motor metik keluaran terbaru, yaaah PCX. “Alhamduillah syukur ya Allah, atas rezeki yang Engkau berikan untuk keluargaku. Tak henti-hentinya aku mengucap syukur, karena apa yang anakku dambakan selama ini tercapai. Segerah ku panggil anakku, “ Rachmat ! ayo sini lihat yang apa yang ayah bawa untukmu nak”. Tak selang beberapa menit Rachmat keluar, dia terkejut sambil memelukku. Rachmat bersyukur, saking bahagianya ia meneteskan air mata.
Ku peluk erat Rachmat, karena terlalu bahagia aku mendengar suara nafas terengah-engah sambil bergumam, “lepaskan bu, aku ga bisa bernafas, sambil tangannya mendorong tubuhku dan aku terjatuh. Ternyata aku bermimpi dan yang aku peluk erat adalah suamiku. Sekarang gantian aku yang meneteskan air mata, karena badanku sakit tertumbuk lantai saat jatuh. Semoga mimpiku menjadi kenyataan, Ooooohh PCX.
Jakarta, 2 Juli 2020
Laila Heluth
Tantangan menulis hari ke_21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
sama-sama mimpi ya bun, salam literasi
Iya bunda, hehehe..salam literasi
hi hi hi . Hanya mimpi
Iya pak..ups, salam literasi
semoga mimpiny segera terwujud.. ayo pak belikan dong ha..ha..ha..
Oh, ternyata hanya mimpi..salam literasi..
Iya bunda, berasa benaran...salam literasi