#Tantangan Hari Ke_87#

Kelas A sedang menunggu dosen mata kuliah mekanika. Terdengar suara riuh dari dalam kelas kerena lama menunggu. “ kayanya ga kuliah ni, PJ ada kabar ga dari bapak ?,” tanya Saman yang nampaknya mulai bosan. “ udahlah.. nunggua aja bentar juga nongol, sukur-sukur kalau ga masuk, aman kan ?,” Ardan menimpali dengan gaya yang santai. Biasalah, Ardan termasuk anak yang sedikit uring-uringan.

Tuk tak, tuk tak, terdengan suara sepatu yang sudah tidak asing lagi ditelinga. Semua segerah bubar dari perkumpulan sederhana. Terlihat di pintu ruang kuliah, berdiri tegak sosok bertubuh gendut, pendek, hitam dan tentu saja tanpa senyum. Mekanika adalah mata kuliah wajib di jurusan pendidikan fisika. “ selamat pagi ! , suara Prof Hendrik memecah kesunyian, “pagi Prof, sambut mahasiswa dengan cepat. Semua fokus ke depan menunggu pembicaraan awal dari Prof Hendrik. Anginpun takut berhembus di kelas A jika yang lagi ngajar adalah Prof yang satu ini. Apa lagi minggu lalu ada sedikit gesekan antara kelas A dengan Prof Hendrik, untung Pjnya cekatan untuk minta maaf atas nama kelas.

Biasalah dosen kiler, ga pake nanya berapa yang hadir, dipanggil satu-satu biar ga ada yang pake nitip absen. Sampai di absen berabjad P, “ kemarin lawan Petrokimia siapa yang menang ?”, semua mahasiswa saling berpandangan, saking tegang ga ada yang mau nanya maksud Prof apa ? “ iya kamu, Petronela,” sambil menunjuk mahasiswi yang punya nama tersebut. Tiba-tiba, Hahahahhahaaa…dengan kompak sekelas tertawa, ternyata ada group sepak bola di tahun 1994/1995 dari Gresik, Petrokimia, rupanya nama mahasiswi itu mirip juga dengan group sepakbola. Petrokimia VS Petronela cukup menghibur kelas untuk pertemuan kali ini.

Jakarta, 6 September 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_87