#Tantangan Hari Ke_75#

Walaupun sudah biasa mengajar dan disupervisi, tapi selalu ada perasaan grogi juga kalau ada jadwal supervisi. Biasanya hanya siswa yang terlibat namun dalam supervisi pasti ada kepala sekolah atau guru (tim managemen) yang terlibat. Kalau dikelas tidak terlalu sulit, tapi supervisi kali ini benar-benar beda, kita di kelas virtual. Mengajar dengan intonasi dan gerakan itu sangat menyenangkan, karena dengan informasi yang kita sampaikan melalui ekspresi gerakan tubuh itu memberikan isyarat memperkuat apa yang kita sampaikan.

Tantangan saya saat disupervisi melalui kelas virtual adalah saya tidak mampu memberikan gambaran yang sangat konkrit melalui gerakan tangan saya. Saya menjelaskan tentang arah induksi magnetik, dimana arah ini memerlukan gerakan tangan agar membantu siswa menentukan arahnya. Saya hanya menggerakan tangan saya di depan kamera laptop, saya ulangi sampai tiga kali baru anak-anak faham, saya tidak tahu bagaimana ekspresi supervaisornya, intinya saya sudah berusaha untuk menjelaskan sedetail mungkin.

Namanya juga kelas virtual, di ruang kelas sekolah saja agak susah untuk anak-anak mengerti, tapi itu bukan masalah, tapi itu adalah tantangan yang harus kita ambil sebagai motivasi memajukan cara mengajar kita, selalu berinovasi mengikuti perkembangan, jangan sampai kita tergilas kemanjuan teknologi. Semangat para guru, sama-sama kita cerdaskan anak bangsa, teruslah belajar, berinovasi, berkarya dan memberikan yang terbaik.

Jakarta, 25 Agustus 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_75