Haruskah kumaafkan?
Tantangan hari ke-7
Berkali-kali kalimat maaf itu kubaca. Kucerna dengan seksama apa gerangan yang membuatnya merasa bersalah padaku. Aku hanya bergeming. Dalam kegalauan dan kebingungan, kalimat itu tetap saja menari-narii di depan mata.
Sebenarnya, aku tak ingin ia meminta maaf. Entah kenapa aku tidak suka membaca kalimat itu. Bukankah ia tidak bersalah padaku? Lalu, mengapa mesti meminta maaf?
Sebelum pulang, kucoba kembali. Berharap kalimat itu akan berganti. Namun tetap saja sama. Di sana sudah jelas tertera. "Maaf, saldo anda tidak cukup." Menurut teman-teman, haruskah aku memaafkannya?
Limbanang, 18 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahaha....hebat ami, takiciuah wak
Jangan maafkan mi....
Keren ...banget...pentigrafnya... Salut..
Wah semakin aja..
Asyik bun...
Ini.. hi...mantul Ami...
Harusnya Ami yg minta maaf...karena nggak perhatian sm dia...hi..hi...