Tantangan hari ke-22;

Rido melihat laki-laki bermata sayu itu dengan rasa kasihan. Hanya beberapa orang saja yang mau mendekati dan menyapanya. Setiap hari dia berdiri dibawah pohon yang rindang dilapangan parkir kampus itu. Kadang sampai sore hari masih saja bertahan ditempat itu, mengharap ada pembeli yang datang hingga dagangannya habis.

Suatu hari Rido meluangkan waktunya untuk bercerita dengan bapak penjual buah-buahan yang sudah tidak muda lagi. Rasa haru membuat air mata Rido mengalir di pipinya. Bapak tua itu menggunakan gerobak kecil berisi buah-buahan sebagai usaha untuk mendapatkan biaya kuliah putrinya.

Selesai acara wisuda, mata Rido tertuju pada tempat biasa mangkal bapak tua itu. Seseorang menyapa Rido sambil menepuk punggungnya. Penampilan yang rapi dan bersih membuat Rido lupa dengan sosok bapak tua yang juga menghadiri wisuda putrinya. Bapak tua itu tertegun saat Rido memperkenalkan ibunya. Dengan sangat gugup ibu Rido menanyakan keberadaan putrinya yang dibawa oleh mantan suaminya tersebut semenjak mereka berpisah. Akhirnya Allah mempertemukan mereka pada saat acara wisuda buah hatinya yang kembar.

Limbanang, 04 Juli 2020