Laila Sari

Panggil aku Bu ILA Aku adalah pimpinan Sekolah Alam Medan Raya (SAMERA) Jl. Aman Abadi Dusun 2 Tuntungan 1 Pancurbatu Deli Serdang Sumut. 20353 Pendidikan In...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Sebut Autis Untuk Perilaku Phubbing

Jangan Sebut Autis Untuk Perilaku Phubbing

MAAF...

JANGAN SEBUT AUTIS UNTUK PERILAKU PHUBBING

***

Beberapa Orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus curhat, tentang kekesalannya ketika ada orang-orang yang mengaitkan perilaku cuek dan asyik menggunakan gawai dengan perkataan "menjadi Autis".

"Kami nggak terima... " protes mereka.

***

Terlepas dari protes mereka, saya ingin meluruskan tentang perilaku "phubbing"

Phubbing adalah perilaku tidak menghiraukan orang-orang di lingkungan sosial & sibuk menggunakan atau mengecek gawainya.

Ketika perilaku ini terus menerus terjadi pada seseorang, kemungkinan besar ia akan mengalami kecanduan gawai yang disebut "Nomophobia"

Nomophobia (no mobile phobia) yaitu semacam kekhawatiran berlebihan terhadap aktivitas sehari-hari jika tanpa melibatkan gawainya.

Kita tahu bahwa, teknologi ibarat mata pedang, satu sisi membawa pengaruh positif & di sisi lain akan menusuk atau melukai pemakainya.

Tak mungkin mengelakkan kehadiran gawai dalam kehidupan manusia saat ini. Mulai usia dewasa (bahkan sudah sepuh) sampai anak-anak menggunakannya.

Tapi...

Yang namanya sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik. Begitu juga dalam penggunaan gawai. Dan saya sangat melarang penggunaan gawai bagi anak usia di bawah 2 tahun dengan alasan apapun.

Banyak sekali kasus yang harus ditangani akibat kecanduan gawai. Jadi..Jangan menambah deretannya ya.

Yuk cek kembali, apakah kita atau anak2 masuk ke dalam perilaku phubbing dengan mengetahui ciri-cirinya:

1. Khawatir atau cemas jika gawai ketinggalan dan selalu mengeceknya (baik lihat fb atau WA) saat di luar rumah.

2. Terlalu fokus dengan gawai, sampai-sampai tidak memperdulikan apa yang terjadi di lingkungan dan orang-orang sekitar.

3. Tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya.

4. Menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih beraktivitas dengan gawainya.

5. Penggunaan gawai terus menerus dan keinginan bergerak menurun, apalagi bermain bersama teman bagi anak-anak.

Yuk lebih bijak dalam menggunakan gawai agar hidup lebih produktif, bermanfaat dan bahagia.

#orangtuahebat

#orangtuaterlibat

#LiterasiDigital

#GerakanLiterasiKeluargaMilenial

Salam Pendidikan Keluarga

Bu Ila

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post