Bahasan Hangat Bersama Sahabat Baru

Mata hampir terpenjam, setelah sore ini bakar karbo. Membuat ingin segera terlelap. Terdengar suara panggillan abangku dari depan. Ada tamu yang ingin bertemu. Daya pikirku mengganggap tamu suami. Ternyata bukan, suara yang tak asing. Wajah yang familiar,meskipun belum pernah bersua.

Kedatangan sahabat Gurusiana, membuat jantungku berdebar. Bu Crysna Rhany Ningrum, guru SMP 1 Ponorogo. Tiada janji, tiba-tiba membawa kado istimewa untukku. Sebuah buku yang telah ia janjikan. Kupikir akan dikirim lewat ekspedisi. Setelah mengetahui alamatku,beliau berkunjung bersama anak gantengnya.

Obrolan kita semakin malam semakin hangat, hingga tiada rasa dingin yang menyelimuti diri. Topik hangat Gurusiana yang kemarin sedang ngambek dan terkunci. Membuat Bu Crysna kehilangan rasa takut untuk remidi. Beliau akan menulis dan menulis tanpa terbayangi oleh remedi.

Gurusiana yang ngambek telah mengajarkan keihklasan hati kita menulis, tanpa sebuah tendensi suatu penghargaan. Lepas untuk mengeluarkan ide dalam sebuah tulisan.

Bahasan hangat lainnya, tentang komen gurusianer. Bisa ditebak dengan komen yang diberikan. Ketika hanya menulis satu suku kata 'keren', bisa dipastikan gurusianer tersebut asal komen tanpa membaca. Terlihat hanya hitungan menit mampu memberi komen pada beberapa blog gurusianer lainnya. Bisa dikatakan pengejar poin atau hanya peninggalan jejak.

Aku pun berpikir, menulis untuk membawa kebaikan untuk orang lain. Jauhkan diri dari sebuah nilai untuk mencari popularitas. Asah diri melalui kebiasaan menulis tanpa jeda, tanpa takut remedi.

Terimakasih untuk kado istimewanya serta kunjungannya,Bunda. Kado sebagai simbol persahabatan kita. Semoga tambah berkah untuk semuanya.

Kranggan, 29062020. 22.01

07 Dzulqo'dah 1441H