Cinta Sableng
Cinta Sableng
Seminggu sudah pesan masuk digawaiku. Nomor asing itu terus berkirim pesan. Berbagai pesan cinta selalu ia kirim. Dari rayuan dengan berbagai kalimat indah hingga telepon pun tiada pernah ku perhatikan. Tiada semat nama diantara pesan itu.
Hatiku semakin gundah. Kenapa pesan itu tiada berhenti untukku. Pesan cinta selalu kuterima setiap saat. Siapakah dia? Ku mencoba mencari tahu pemilik nomor itu. Ku telusuri teman dekatku. Tak seorang pun tahu. Pagi ini jadwalku piket, ku berangkat lebih awal ke balai desa. Seorang pemuda rambut gondrong telah berdiri di pinggir jalan. Tak kuhiraukan,karena tak mengenalnya.
Satrio, temanku telah datang. Tanpa kuminta ia bercerita tentang pemuda dipinggir jalan. Pemuda itu adalah Slamet, yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa. Segera ku ingat sebuah teror pesan padaku. Ku ambil gawai, kuperlihatkan pada Satrio. Satrio pun tertawa tiasa bisa tertahan. Sang penganggumku adalah Slamet.
Rumah prabon, 07072020. 22.43
15 Dzulqo'dah 1441H
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hehehee wah orang gila permanen
Yuhu bun
keren... sy follow ya
Terimakasih ibu