Fokus
Fokus
Undangan rapat kedinasan telah kubaca sejak kemarin. Aku tancap gas selaju mungkin. Kerikil nan tajam, ku libas dengan sepeda bebekku. Sesampai dimadrasah, perutku protes. Dari pagi sudah kuajak berjiba baku dengan segala tugas rumah.
Tiba dimadrasah yang masih lengang, aku dan bu Zumro mencari solusi atas kegamangan perut kita. Berdua berboncengan,aku lah yang didepan. Bu Zumro menyarankan ke desa p
Pintu. Mulutku mengiyakan, namun tangan yang memegang handle gas tiada setuju. Bu Zumro menyarankan ke desa Pintu. Bu Zumro memberi arahan lurus bu. Dan sepeda bebek ini pun tetap saja melaju. Pikiran sadar kembali normal. Sadar ini bukan kawasan yang dimaksud bu Zumro.
Segera kembali kutanyakan pada bu Zumro. Sejauh ini mencari sarapan? Loh bukannya ibu mau mencari disini. Aku pun tiada referesi,aku hanya sesuai navigasinya bu Zumro. Dengan tenang bu Zumro, kenapa ibu lurus terus ketika ku bilang desa Pintu?. Desa Pintu sebelah selatan desa. Tiada fokus tidak akan berhenti pada tujuan.
Ponorogo, 08072020. 21.40
16 Dzulqo'dah 1441
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar